Beranda Berita Nasional Siswa SD di Tasikmalaya Was-Was saat Belajar, Takut Sekolah Ambruk

Siswa SD di Tasikmalaya Was-Was saat Belajar, Takut Sekolah Ambruk

Kondisi-Sekolah-SDN-Sinagar-Tasikmalaya.jpg

Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Puluhan siswa SD Negeri Sinagar yang berada di Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dibayang-bayangi ketakutan setiap kali belajar.

Pasalnya, mereka terpaksa belajar di ruangan sekolah yang nyaris ambruk. Ruang kelas sudah ditopang dengan kayu. Sementara lantai keramik sudah tak layak dan dinding kelas juga retak.

Baca Juga: Kasihan, Puluhan Siswa di Tasikmalaya Belajar di Tenda Darurat Sudah 4 Bulan

Dua ruang kelas di SDN Sinagar sudah ambruk beberapa tahun lalu, tidak ada usaha perbaikan sampai saat ini. Padahal ruang kelas tersebut ambruk pada tahun 2018. 

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

Sehingga siswa terpaksa menggunakan kelas lain untuk belajar. Namun kondisi kelas yang dipakai untuk belajar juga nyaris ambruk.

Muhammad Ikbal, siswa kelas 5 SDN Sinagar mengaku takut ruang kelasnya roboh. Apalagi kalau hujan terkadang atap bocor.

“Belajar di sini takut roboh, saat belajar suka bocor, kalau bocor langsung pindah ke belakang. Bangunan sekolahnya juga diganjal kayu, karena mau roboh,” kata Muhammad Ikbal, Sabtu (8/10/202).

Saking seringnya bocor ketika hujan, siswa sudah terbiasa buku-bukunya basah terkena tetesan hujan.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

“Kalau hujan bukunya pasti basah karena atapnya bocor. Takut sekali pak, gak nyaman sekolah di kelas ini, karena takut roboh. Semoga sekolahnya cepat diperbaiki agar tidak bocor,” ucapnya.

Siswa Takut, Guru SD di Tasikmalaya Sedih

Sementara itu Dede Yulianti, salah seorang guru di SDN Sinagar juga mengaku was-was saat musim hujan seperti sekarang.

“Paling ditakutinya kelas ini ambruk, apalagi ini di bagian atasnya bocor, jadi takutnya pas lagi belajar itu ambruk menimpa siswa dan para guru,” katanya. 

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Dede juga mengaku sedih lantaran sudah bertahun-tahun atap sekolah juga disangga tiang agar tidak ambruk.

“Lebih daripada kata sedih melihat kondisi seperti ini, kadang-kadang kalau lagi belajar turun hujan, lihat siswa pada geser-geseran agar tidak terkena yang bocor sedih sekali,” ungkapnya.

Dede berharap kelas yang ambruk segera dibangun kembali. Begitu juga kelas yang terancam ambruk segera diperbaiki.

“Harapannya, semoga kelas yang terancam ambruk ini segera diperbaiki, agar guru dan siswa merasa nyaman dan tenang saat melakukan kegiatan belajar mengajar,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)