Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kemenag Pangandaran, Jawa Barat, mengimbau warga agar selektif dan berhati-hati dalam memilih travel penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).
Hilman Saepullah, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Pangandaran mengatakan, saat ini pihaknya menemukan salah satu jasa travel umroh yang bermasalah.
Jasa travel umroh tersebut yakni PT Naila Syafaah Wisata Mandiri. Travel itu sudah beberapa kali mengalami kegagalan keberangkatan jamaah umroh dan wanprestasi pelayanan di Arab Saudi.
Bahkan pihak Kementerian Agama, melalui Direktur Jenderal Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus
“Surat peringatan itu diterbitkan Kementerian Agama RI tanggal 30 September 2022,” ujar Hilman Kamis (6/10/2022).
Baca juga: Sekolah di Pangandaran Serentak Ikuti Festival Tunas Bahasa Ibu
Kata Hilman, Kemenag memberikan surat ke travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri, lantaran ditemukan berbagai permasalahan yang dialami para jamaah.
Permasalahan yang paling fatal adalah kegagalan pemberangkatan jamaah umrah, padahal mereka sudah membayar biayanya.
Maka dari itu, Kementerian Agama RI memberikan surat peringatan yang isinya antara lain, menghentikan penerimaan pendaftaran jamaah umrah di kantor pusat dan seluruh cabang.
Kemudian, memberangkatkan seluruh jamaah yang sudah mendaftar atau mengembalikan biaya pendaftarannya.
Travel umrah tersebut juga wajib melaporkan data jamaah umroh yang terdaftar dan belum diberangkatkan ke Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus.
“Selain itu, travel umroh ini juga harus melaporkan rencana pemberangkatan jamaah umroh yang terdaftar dan melaporkan saldo rekening perusahaan,” jelasnya.
Imbauan Kemenag Pangandaran Soal Travel Umrah
Surat peringatan tersebut juga tembus ke Kantor Wilayah Kemenag Provinsi seluruh Indonesia.
Dengan adanya surat peringatan itu, maka Kemenag Pangandaran mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam memilih travel umrah.
Lanjutnya, calon jamaah umroh harus mengetahui dulu 5 PASTI. Pertama pastikan travelnya jelas, pastikan jadwalnya, pastikan terbangnya, pastikan Visanya dan pastikan hotelnya.
“Seluruh poin itu harus diberitahukan kepada jamaah sejak awal oleh penyelenggara perjalanan ibadah umroh, dan harus disosialisasikan, agar masyarakat paham dan tidak terjebak tipu daya pihak tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (Ceng2/R8/HR Online/Editor Jujang)