Beranda Berita Nasional Harga Kedelai Tembus Rp 13 Ribu, Pengrajin Tahu di Kota Banjar Babak...

Harga Kedelai Tembus Rp 13 Ribu, Pengrajin Tahu di Kota Banjar Babak Belur

Pengrajin-Tahu-di-Kota-Banjar.jpg

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Harga kedelai impor di pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, kini terus merangkak naik. Bahkan, per hari ini harga kedelai impor pembuat bahan baku tahu tempe tersebut tembus di kisaran harga Rp 13 ribu per kilogram.

Naiknya harga kedelai impor hingga tembus Rp 13 ribu tersebut membuat produsen tahu dan tempe babak belur karena terpaksa harus menekan biaya produksi.

Salah seorang produsen Tahu di pasar Banjar, Enceng Rahmat, mengatakan, kenaikan harga kedelai impor terjadi sejak adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sekitar satu bulan yang lalu.

Baca Juga: Hasil Panen Petani Menurun, DKP3 Kota Banjar Belum Petakan Potensi Kerugian

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Saat itu sebelum harga BBM naik harga kedelai impor masih di kisaran harga Rp 11 ribu per kilogram. Kemudian beranjak naik menjadi Rp 11.500, hingga Rp 12.500 dan sekarang sudah mencapai harga Rp 13 ribu per kilogram.

“Harganya naik terus. Sudah tiga hari ini saya beli harga kedelai menjadi Rp 13 ribu per kilogram. Nggak tahu mungkin dari sananya,” kata Enceng kepada HR Online, Senin (3/10/22).

Lanjutnya, naiknya harga kedelai impor sangat memberatkan produsen karena hanya menambah biaya produksi. Apalagi dalam satu bulan kuota kedelai yang ia butuhkan mencapai 3 ton.

Belum lagi, kenaikan harga bahan baku tahu dan tempe tersebut ikut terimbas naiknya harga BBM yang mana ikut menambah ongkos untuk operasional mesin produksi.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

Meski Harga Kedelai Tembus Rp 13 Ribu, Pedagang Tahu Tak Akan Naikkan Harga

Selain itu, lanjutnya, para produsen sejauh ini juga belum bisa menaikkan harga jual tahu dan tempe di tingkat pasar. Harganya masih sama dan tidak ada kenaikan. Sehingga mengurangi pendapatan.

“Selisih berapa juga kenaikan itu mengurangi pendapatan dan harga sekarang ini lebih tinggi dibandingkan saat kami adakan aksi mogok pada tahun lalu. Saat itu harga kedelai impor Rp 12.500 per kilogram,” katanya.

“Paling solusi kami hanya dengan memperkecil ukuran. Kalau dengan menaikan harga tahu tempe di tingkat eceran itu sepertinya sulit,” imbuh Enceng yang juga Ketua Paguyuban Pedagang Tahu dan Tempe Kota Banjar.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

Terpisah, produsen tahu lainnya, Aceng Kurnia, mengaku keberatan dengan naiknya harga kedelai yang terjadi akhir-akhir ini karena menambah biaya produksi.

Menurutnya, kenaikan harga bahan baku tahu dan tempe tersebut sudah terjadi hampir satu bulan ini. Kenaikan itu dari mulai Rp 12 ribu per kilogram. Naik lagi Rp 12.300 hingga sekarang sudah mencapai Rp 13 ribu per kilogram.

“Naiknya itu sudah dari dua minggu ke belakang. Tapi itu juga naik terus harganya. Sekarang sudah sudah sampai Rp 13 ribu,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)