Beranda Berita Nasional Mengenal Batik Tulis Sukapura Tasikmalaya, Miliki 62 Motif dan 3 Warna Khas

Mengenal Batik Tulis Sukapura Tasikmalaya, Miliki 62 Motif dan 3 Warna Khas

Batik.jpg

Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Batik Sukapura Tasikmalaya memiliki tiga warna otentik. Selain itu, batik Sukapura juga kaya akan motif. Sedikitnya ada 62 motif, mulai dari motif Talas, Sente, Rereng, Kujang, Sukapura, Bunga Mawar, Cendrawasih, hingga motif batik buhun.

Batik Sukapura pun merupakan batik tulis khas Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kampung Ciseupan, Desa Janggala, Kecamatan Sukaraja menjadi sentra batik di daerah tersebut.

Hasil produksi batik Sukapura ini miliki ekslusifitas dan kualitas tinggi. Proses pengerjaan satu helai batik membutuhkan waktu 10 hari.

Ciri Khas Batik Tulis Sukapura Tasikmalaya

Batik tulis Sukapura memiliki ciri khas 3 warna dasar, yaitu merah marun, biru dongker dan warna krem. Uniknya, batik tulis ini tidak pernah menyertakan warna merah muda, kuning maupun warna dasar hijau.

Ketua Kelompok Batik Tulis Sukapura Gandok Jaya Mukti, Edang Ramdani mengatakan, batik Sukapura memang memiliki warna khas yang sudah turun temurun. Yakni warna merah marun, biru neti, dan biru dongker dengan warna dasarnya cream atau putih.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Juga : Omset Pengrajin Batik di Tasikmalaya Turun Hingga 60 Persen

“Jadi untuk batik tulis Sukapura ini tidak ada warna hijau, merah muda, kuning. Warna-warna tersebut tidak ada pada batik Sukapura,” terangnya kepada harapanrakyat.com, Minggu (02/10/2022).

Ia juga mengatakan, batik tulis Sukapura dikerjakan oleh para ahli yang sudah puluhan tahun bergelut dengan canting. Pengerjaan satu helai batik tulis Sukapura butuh waktu 10 hari. Dalam satu bulan, dari jumlah puluhan pengrajin hanya menghasilkan 30 helai batik tulis.

“Kalau per hari tidak mencapai satu helai batik. Karena satu orang memproses dari awal sampai akhir itu butuh waktu 10 hari. Jadi dalam satu bulan kami paling bisa menghasilkan 30 helai batik,” tutur Edang.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Ia juga mengatakan, saat ini minat orang untuk menjadi pengrajin batik kurang. Oleh sebab itu, ia khawatir regenerasi pengrajin batik tulis nantinya akan semakin sulit.

“Tapi alhamdulillah, kita sekarang sudah bekerja sama dengan salah satu SMK. Jadi untuk siswa-siswinya selalu praktek kerja lapangan (PKL) di sini. Tujuan untuk menjaring generasi penerus pengrajin batik tulis Sukapura Tasikmalaya ini,” katanya.

Untuk pemasarannya dari mulai pasar lokal hingga nasional dengan harga yang bervariatif antara Rp 250 ribu sampai Rp 700 ribu per helainya.

Baca Juga : Jenis Motif Batik yang Berada di Indonesia dengan Ciri Khasnya

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Kendala dan Harapan Pengrajin Batik

Sedangkan mengenai kendala yang dihadapi para pengrajin yaitu saat memasarkan ke pasar tradisional. Mungkin karena harganya yang terbilang mahal.

Harga paling tinggi untuk batik tulis Sukapura ini mencapai Rp 700 ribu, dan paling rendah Rp 250 ribu. Harga yang paling murah adalah batik dengan motif satu warna, yakni biru.

Di hari Batik Nasional, imbuh Edang, pengrajin batik berharap pihak pemerintah maupun swasta mewajibkan penggunaan batik sebagai seragam kantor. Hal itu untuk membantu para pengrajin batik agar bisa semakin hidup.

“Dalam momen Hari Batik Nasional ini, batik Sukapura Tasikmalaya, khususnya pengrajin batik di Kecamatan Sukaraja, dan umumnya seluruh Indonesia, berharap pemerintah terus mempromosikan batik,” pungkas Edang. (Apip/R3/HR-Online/Editor-Eva)