MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Ketua DPRD Kabupaten Subang, H. Narca Sukanda berharap Pemerintah Daerah (Pemda) dapat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Selama ini, menurut wakil rakyat paling senior dari PDI Perjuangan tersebut menilai, bahwa Pemda Subang masa kepemimpinan H. Ruhimat dan Agus Masykur selalu mengalami defisit anggaran.
“Setelah mendengar penjelasan dari Pak Sekda, ada beberapa alasan kenapa Subang mengalami defisit. Dan ini harus menjadi bahan evaluasi ke depan,” kata H. Narca Sukanda, Jumat (30/9/2022).
H. Narca merinci bahwa beberapa alasan yang menyebabkan pengelolaan keuangan di Pemda Subang kedodoran, pertama adalah adanya penerima PPPK sebanyak 3.016 orang oleh pemerintah.
“Dari pusat sebanyak 3.016, baik itu dari guru, kesehatan dan juga dari penyuluh Pertanian. Akhirnya menambah anggaran belanja,” katanya.
“Kemarin tahun 2021 yang sudah diangkat dan sudah di SK-kan kalau nggak salah diangka 1.600-an, sedangkan rencana di tahun 2022 sekarang itu sisanya,” tambahnya.
Aparatur negara atau ASN yang diterima melalui proses PPPK itu yang mengakibatkan belanja membengkak.
“Sehigga kita meminta kepada Pak Sekda, untuk meminta kepada pusat supaya dana DAU ditambah, karena bertambah pula untuk belanja aparaturnyakan. Itu yang pertama,” katanya.
Kemudian, penyebab defisit anggaran yang kedua adalah adanya penambahan OPD baru. Sehingga itu menambah pula anggaran belaja yang tidak berbanding lurus dengan pendapatan.
“Yang kedua, untuk melakukan efektif, efisien jadi di Subang kita usulkan yang tidak memberikan PAD secara signifikan digabungkan, seperti kalau di Kementeriannya ada satu, ya disini satu dinas lah jangan sampai dibagi beberapa OPD,” katanya.
H. Narca mengatakan, bahwa tujuan awal penambahan OPD bisa mengejar target pendapatan daerah atur kira-kira disesuaikan kalau misalkan tidak ada. Namun ternyata tidak berpengaruh secara signifikan.
“Kita berharap Pemda merapikan juga, disesuaikan dengan potensi-potensi aparatur gitukan, sesuai dengan profesionalnya agar tujuan kita penambahan pendapatan juga tercapai,” katanya.
Dua hal tersebut menurut H. Narca sangat penting untuk menjadi bahan evaluasi, sehingga kedepan Subang tidak mengalami dan berada dalam bayang-bayang defisit lagi.
“Okelah kalau katanya alasan dengan adanya Covid, kalau misalkan ini tidak dievaluasi juga oleh Pak Bupati ini (defisit) akan terulang kembali,” katanya.
Terkahir, H. Narca menegaskan bahwa harus punishment dan reward kepada OPD yang sudah bekerja secara maksimal.
“Kalau di pusat itu ada semacam rapat, apa namanya dikasih warning kepada setiap Kepala OPD, ya untuk tahun berikutnya kalau misalkan target sekian tidak tercapai ya dikasih punishment, dan yang berhasil dikasih reward,” pungkasnya.