KBRN, Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kerjasama dengan 6 mitra untuk percepatan penurunan stunting. Keenam mitra tersebut Tanoto Foundation, USAID (Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat), PT Amman Mineral, Bank BCA dan Bakti Barito.
“BKKBN harus membangun mitra untuk mempercepat penurunan stunting yang dalam waktu dekat. Dan sudah didiskusikan terutama improvisasi masalah pengetahuan, karena pengetahuan kita masih kurang,” kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, di Kantor BKKBN, Jakarta, Jumat (23/9/2022).
Kepala BKKBN mengatakan permasalahan stunting harus di bahas sampai akar permasalahannya, mulai dari hulu hingga hilir. Tentunya dengan dibantu sejumlah mitra terkait yang mendukung pencapaian stunting ini.
“Hulunya itu adalah sensitif faktor seperti sanitasi, air, rumah. Kemudian sampai di hilirnya adalah spesifik faktor yaitu kesehatan under nutrition bagi ibu hamil,” katanya.
Hasto juga mengatakan dalam waktu dekat ini BKKBN dan mitra terkait telah memulai pembicaraan untuk masalah training dan edukasi ke masyarakat. Dan hal tersebut nantinya akan membahas dua faktor yakni faktor sensitif dan faktor spesifik.
“Faktor sensitifnya termasuk sanitasi, lingkungan, kemudian juga pengetahuan, kemiskinan. Dan faktor spesifiknya under nutrition yang langsung berhubungan dengan ibu hamil yang kurang kalori protein, anemia, dan lainnya,” kata Hasto kembali.
Nantinya, kerja sama ini tidak hanya mengikat pada 12 provinsi utama yang memiliki masalah stunting tinggi, air bersih dan juga sanitasi. Tetapi juga bisa dari luar provinsi tersebut, hanya saja tetap prioritas pada 12 provinsi tadi.
“Dimulainya nanti dari edukasi tapi tidak menutup kemungkinan provinsi yang lainnya. Karena USAID sendiri sudah punya pengalaman di air dan sanitasi jadi itu bagian yang serius,” ujarnya.
Sementara itu, hingga sampai saat ini BKKBN masih menggunakan target 2024 dalam percepatan penurunan stunting sampai angka 14 persen. Angka stunting di Indonesia pada tahun 2021 adalah 24,4 persen.