Beranda Berita Nasional Sumber Mata Air di Pangandaran Terancam Pembangunan Masif di Pusat Kota Baru

Sumber Mata Air di Pangandaran Terancam Pembangunan Masif di Pusat Kota Baru

Sumber-Mata-Air-di-Pangandaran-Terancam-Pembangunan-Masif-di-Pusat-Kota-Baru.jpg

Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Seorang warga yang juga tokoh publik penggiat pendidikan Multikultural, Ai Nurhidayat, membagikan video tentang sumber mata air yang terancam.

Video yang ia bagian tersebut berjudul Cerita Sumber Daya Air di Desa di Negeriku Dalam 20 Detik.

Dalam unggahan video di akun Instagram Ai Nurhidayat Mars, menceritakan keluhannya, bahwa air di desanya yang ada di Kabupaten Pangandaran sebentar lagi akan habis.

Sumber mata air yang terancam tersebut karena adanya pembangunan kampus, perumahan, dan perkantoran pemerintahan. Menurutnya, pembangunan tersebut semuanya dibangun tanpa Amdal yang jelas. 

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“PUPR tolong kami, kami bukan ingin menang lomba, yang kami inginkan negara hadir, ikut menjaga sumber daya air di desaku. PUPR tolong sigap ya…,” katanya dalam video.

“PUPR semoga menjalankan fungsinya dengan baik membangun negeri,” lanjutnya.

Baca Juga: Zeround Edu Park, Tempat Wisata Baru di Pangandaran yang Edukatif

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa harus ada penelusuran yang membuat sumber mata air terancam karena ada laju pembangunan yang Amdalnya susah untuk dimengerti.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

“Udah yuk yuk yuk percuma kreatif juga kalo lingkungan hidup hancur,” tegas Ai Nurhidayat dalam akhir videonya.

Kepada HR Online, Ai Nurhidayat membenarkan bahwa ia yang membuat dan menguploadnya ke akun Instagram pribadinya.

Ia menjelaskan, bahwa video itu adalah bentuk keprihatinannya melihat pembangunan yang masif, tetapi mengabaikan keberlangsungan sumber mata air di desanya.

“Didiamkan malahan membiarkan. Kalau tidak ada yang mengkritik, jangan sampai cuma warga lokal yang kena dampaknya,” jelasnya Selasa (23/8/2022).

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Lanjutnya menambahkan, bahwa kepedulian tentang lingkungan terutama sumber mata air yang tengah terancam, karena ia warga Kabupaten Pangandaran.

“Saya berdomisili dan memiliki KTP di Desa Cintakarya. Adapun daerah yang terdampak akibat pembangunan yang masif itu, salah satunya Dusun Karangkamulyan, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi. Selain itu juga ada sebagian Dusun Cintaratu,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online/Editor-Adi)