KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo menegaskan terdapat lima agenda besar nasional yang tidak boleh berhenti. Meskipun krisis dan konflik geopolitik masih melanda dunia.
“Saya tegaskan kembali, agenda besar bangsa tidak boleh berhenti,” kata Presiden di Gedung DPR RI, Selasa (16/8/2022). “Langkah-langkah besar harus terus dilakukan,” ujarnya saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-77 RI.
Agenda besar pertama adalah hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam. Salah satu contohnya yakni hilirisasi nikel yang telah meningkatkan ekspor besi baja hingga 18 kali lipat.
“Nilainya hanya sekitar Rp16 triliun pada 2014 tetapi di tahun 2021 naik menjadi Rp306 triliun,” kata Presiden. Pada tahun 2022 diharapkan nilainya bisa mencapai Rp440 triliun, itu pun hanya dari nikel.
Agenda kedua, kata Presiden, adalah optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau. Untuk itu, persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan mangrove serta rehabilitasi habitat laut akan terus dilakukan.
“Energi bersih dari matahari, panas bumi, angin, ombak laut dan bioenergy akan menarik industrialisasi produk rendah emisi,” ucapnya. Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara juga akan menjadi yang terbesar di dunia.
Agenda ketiga, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Presiden mengatakan, pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal harus terus di jamin.
“Rasa aman dan keadilan harus dijamin oleh negara, khususnya oleh aparat penegak hukum dan lembaga peradilan,” ucapnya. “Pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama,” lanjut Presiden,
Agenda keempat, kata Presiden, dukungan untuk UMKM agar bisa segera naik kelas. “Digitalisasi ekonomi terus kita dorong untuk membantu pemberdayaan UMKM,” katanya.
Kepala Negara menyebutkan 19 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital. Ditargetkan, jumlah meningkat jadi 30 juta pada tahun 2024.
Agenda kelima, pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dijaga keberlanjutannya. Menurut dia, IKN bukan hanya untuk para ASN tetapi juga para inovator dan wirausahawan.
“IKN bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru,” kata Presiden. “Ini bukan kota biasa, tetapi kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia,” ujarnya.