KBRN, Jakarta: Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengajak para kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk memerangi kasus stunting di Indonesia.
“Masyarakat bersama para kader PKK harus bersama-sama memerangi stunting,” kata Rahmad dalam keterangan pers, Sabtu (2/7/2022).
Direktur Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Eka Sulistia Erdiningsih menjelaskan pengertian stunting.
Menurutnya, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak.
Menurutnya, kondisi ini akan berefek jangka panjang, hingga anak mencapai usia dewasa dan lanjut usia.
“Beberapa gejala stunting pada anak yang bisa terlihat diantaranya adalah anak akan mengalami gagal tumbuh (pendek), sering sakit-sakitan, dan kurang cerdas,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, anak yang memiliki postur tubuh pendek belum tentu dia stunting, namun anak yang mengalami stunting dapat dipastikan postur tubuhnya pendek.
“Sekitar 55% kasus stunting yang terjadi di Indonesia adalah akibat dari pernikahan dini, oleh sebab itu BKKBN terus menerus melakukan sosialisi kepada masyarakat yang salah satu tujuannya adalah untuk menghindari pernikahan dini,” jelasnya.