KBRN, Subang: Setiap tahunnya hampir 60 persen lulusan SMA di Subang, memilih untuk mencari kerja, tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Sehingga jumlah angkatan kerja di Kabupaten Subang, setiap tahunnya terus meningkat, dan tidak terserap di dunia kerja.
Untuk menanggulangi angkatan kerja lulusan SMA, yang tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan tinggi, Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang, melalui UPTD Balai Latihan Kerja (BLK), terus menggelar pelatihan kerja dan kewirausahaan, sekaligus mempersiapkan SDM yang unggul, untuk menghadapi Patimban dan kawasan industri.
“Untuk menanggulangi para lulusan SMA, yang tidak melanjutkan kuliah, pihak BLK Disnakertrans, terus menggelar pelatihan-pelatihan, agar mereka memiliki keahlian, atau kompetensi untuk terjun ke dunia kerja,” ujar Kepala BLK Disnakertrans Kabupaten Subang, Ucu Kuswandi Kepada RRI di Subang, Selasa (28/6/2022).
Pelatihan lanjut Ucu, diberikan agar lulusan SMA punya kompetensi, dan supaya mereka minimal bisa bekerja di industri, ataupun bisa berwirausaha.
“Masih banyak lulusan SMA yang lulus tahun ini, atau tahun kemarin yang belum terlatih. Sehingga belum memiliki kompetensi untuk bekerja disektor industri, maupun berwirausaha di Subang,” imbuhnya.
Terkait akan dibukanya beberapa kawasan industri, yang akan ada di Kabupaten Subang. Disnakertrans Subang terus menyiapkan skill, atau kompetensi kepada lulusan SMA.
“Terkait persiapan beberapa kawasan industri, yang akan dibangun di Subang, kita akan siapkan skill para lulusan SMA, sesuai kompetensi, atau bidang keahlian yang akan dibutuhkan dibeberapa kawasan industri,” tutur Ucu.
Selain memberikan pelatihan untuk sektor industri, lulusan SMA di Subang juga kata Ucu, diberikan pelatihan kewirausahaan agar para lulusan SMA juga, bisa berwirausaha.
“Para lulusan SMA kita berikan pelatihan berwirausaha, mereka dilatih supaya mereka bisa membuka usaha-usaha baru, karena di mata kami, lulusan SMA itu, kesempatan ke industri lebih kecil dibanding dengan lulusan SMK,” terangnya.
“Jadi wirausaha itu, lebih tepat untuk lulusan SMA, dari segi penghasilan pun, kalau mereka benar-benar menjalankannya, saya yakin wirausaha itu lebih menguntungkan dibanding kerja disektor industri,” jelas Ucu.
Dikatakan Ucu, pelatihan wirausaha tidak hanya diberikan kepada lulusan SMA, melainkan juga diberikan kepada warga yang terdampak pelabuhan Patimban.
“Mereka yang terdapat terdampak Patimban, kami juga berikan pelatihan wirausaha tidak hanya pelatihan skill untuk bekerja di Pelabuhan, agar mereka warga yang terdampak Pembangunan Pelabuhan Patimban, bisa berwirausaha disekitar pelabuhan,” tutur Ucu.
Hasil dari pelatihan khususnya pelatihan wirausaha, diharapkan Ucu, bisa diimplementasikan di lingkungan masing-masing, sehingga nantinya bisa menjadi wirausahawan sukses, dan bisa menyerap tenaga kerja.