Beranda Berita Nasional Seorang Jemaah Asal Cianjur Meninggal di Madinah

Seorang Jemaah Asal Cianjur Meninggal di Madinah

cdfa76f5fab5ced8b391b745dacfe2c4.jpeg

KBRN, Madinah: Seorang jemaah haji Indonesia asal Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia pada Rabu (15/6/2022) malam. Jemaah meninggal dunia adalah Hasbullah bin Burhan, usia 58 tahun.

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia, dr Enny Nuryanti mengatakan, penyebab almarhum Burhan meninggal dikarenakan dehidrasi.

“Jemaah wafat yang kelima kasus dehidrasi,” kata Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dr Enny Nuryanti, kepada tim Media Center Haji (MCH), Kamis (16/6/2022).

Dr Enny menjelaskan, saat berada di penginapan, jemaah sempat mendapat pertolongan dokter. Namun, dikarenakan belum menunjukkan tanda-tanda membaik, jemaah dibawa ke Rumah Sakit Arab Saudi.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

“Setelah dilakukan penanganan, 30 menit kemudian meninggal dunia,” ujarnya.

Belajar dari kasus dehidrasi yang dialami Hasbullah, Dr Enny kembali mengimbau jemaah agar tidak memandang enteng manfaat minum air putih. Jemaah bahkan diimbau untuk tidak menunggu haus, dan segera minum air yang banyak.

“Minum setiap jam 200 ml, tambahkan oralit untuk elektrolit dalam tubuh,” katanya.

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Wafatnya Hasbullah menambah daftar jemaah haji yang meninggal di Madinah menjadi lima orang. Pertama, Suhati Rahmat Ali dari embarkasi JKG-1, lalu Bangun Lubis Wahid dari embarkasi PDG-4, Bawuk binti Karso Samirun embarkasi SUB-4, Muslim Abdul Wahab Salam embarkasi BTJ-1. Terakhir Hasbullah bin Burhan, embarkasi JKS-16.

Dalam kesempatan yang sama, Enny menambahkan sejak beroperasi per 4 Juni lalu, tercatat 105 jemaah mendatangi KKHI. Dari jumlah itu, sebanyak 45 jemaah dirawat inap, sedangkan 60 rawat jalan.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

“4 Orang dirujuk ke rumah sakit Madinah, 3 di antaranya sudah kembali ke Kloter. Sementara 1 orang masih dirawat dengan diagnosa ACS (Acute coronary Cyndrome) dengan indikasi rujukan perlu adanya pemasangan PCI (Percutaneous Coronary Intervention) atau pemasangan ring jantung, saat ini akan dilakukan Angiografi di Rumah Sakit King Fahd Madinah,” tandasnya.