KBRN,Ciamis.Kelangkaan minyak goreng masih dirasakan warga tatar galuh Ciamis.Setidaknya hal itu dapat dilihat di lokasi distributor minak goreng curahdi pusat Kota Ciamis yang selalu diserbu pembeli.
Dari hasil pantauan di disitributor minyak goreng di pusat kota Ciamis pada Jumat, 1 April 2022, sejak dini hari, jerigen kosong sudah berjejer di distributor.
Selain pedagang, sejumlah warga juga ikut antre membeli minyak goreng curah Hanya saja antriannya dibedakan.
Untuk mengatur agar suasana tertib, calon pembeli mendapat nomor urut. Serbuan pembeli, selalu terjadi ketika datang mobil tanki memasok minyak curah ke tempat tersebut.
Rupanya, tidak hanya warga Ciamis yang antre, namun ada juga warga Tasikmalaya yang rela antre untuk mendapat minak goreng.
“Saya berangkat dari Cineam, Tasikmalaya sebelum adzan Subuh, ketika sampai di tempat dapat nomor antrian 105. Sampai pukul 11.00 belum dilayani, kata petugas baru dilayani setelah shalat Jumat,” kata Wawan pedagang minyak goreng asal Kecamatan Cineam, Tasikmalaya .
Dia beralasan memilih membeli minyak goreng di Ciamis karena lebih mudah mendapatkan barang
Dia membeli sebanyak 150 liter, namun demikian tidak memaksakan diri dapat jatah sesuai yang diinginkan, karena banyak pedagang lain yang memesan.
Untuk membeli minyak goreng curah, jelasnya, harus menandatangani pakta integritas bermaterai Rp10.000. Pada intinya menjual minyak goreng kepada masyarakat atau pengecer secuai dengan harga yang ditentukan, selain itu melengkapi fotokopy KTP dan NPWP.
“Sesuai ketentuan dijual kepada konsumen /masyarakat Rp15.500. kepada pengecer Rp14.400. Jadi sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Saya beli 150 liter, tapi kalau kurang dari itu juga tidak apa,” ujarnya.
Selain kepada pedagang, distributor juga melayani pembelian langsung masyarakat. Namun demikian untuk pembelian masyarakat jumlahnya dibatasi, maksimal 5 kilogram. Mereka umunya warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi distributor.
“Maksimal 5 kiogram. Kalau warga tidak pakai nomor urut. Semua dilayani. Memang harus sabar karena antriannya cukup panjang,” tutur Ani , seorang pembeli minyak goreng curah.
Dia menambahkan, membeli minyak goreng lebih banyak dibanding hari biasa, karena untuk persiapan Bulan puasa . Selain itu juga khawatir harha minyak bakal kembali naik.
“Buat jaga-jaga saja. Lagian bulan puasa juga butuh minyak goreng lebih banyak,” ujarnya