Beranda Berita Subang Ini Cara DLH Subang Atasi Persoalan Sampah Rumah Tangga

Ini Cara DLH Subang Atasi Persoalan Sampah Rumah Tangga

ed304fac370e59308faf4f8f0ab28208.jpg

KBRN, Subang: Penanganan sampah di Kabupaten Subang, tidak lagi menjadi polemik, bagi Dinas Lingkungan Hidup. Karena secara perlahan dikelola dengan baik, sehingga sampah sekarang sudah menjadi berkah, bukan suatu masalah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang Hidayat menyebutkan, strategi penanganan sampah tersebut pihaknya melibatkan seluruh OPD, dan anak sekokah mulai dari SD, SMP hingga SMA sederajat, untuk mengumpulkan sampah tersebut di bank sampah yang sudah ada.

BACA JUGA:  Mengenal Endang Kosasih: Profil Anggota DPRD Subang yang Berangkat Dari Jalanan

“Kita menyadari, bahwa sampah bukan persoalan yang mudah, rumit namun kita coba urai. Caranya kita berkolaborasi dengan masyarakat, dan seluruh stakehoulder lainnya, yakni dengan membentuk bank sampah,” ujar Hidayat kepada RRI di Subang, Selasa (29/3/2022).

Hidayat mengungkapkan, potensi sampah saat ini di Kabupaten Subang per-hari bisa mencapai 1 juta ton. Sementara daya tampung di TPA yang ada, jika mengandalkan pola lama, maka sampah sebanyak itu tidak akan tertampung. Bahkan untuk sampah organik, pihaknya memanfaatkan budidaya magot, yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

BACA JUGA:  Hasil Imbang Bhayangkara FC vs Persikas 1-1 di Liga 2 Pegadaian

“Anak bayi saja sekarang ini sudah berkontribusi sampah, maka kami upayakan seluruh OPD dan sekolah itu wajib menjadi anggota bank sampah. Bahkan setiap pegawai LH wajib menjadi pembina RT/RW di lingkungannya masing-masing,” terangnya.

Khusus untuk anak tegas Hidayat, selain mengedukasi anak-anak secara dini, juga sekaligus mengedukasi orang tuanya. Karena orang tua setiap hari harus menyiapkan sampah buat anaknya, sehingga sampah rumah tangga tidak lagi di buang sembarangan.

BACA JUGA:  Penyuluh Pertanian dari Kabupaten Subang Raih Penghargaan Penyuluh Pertanian Teladan Nasional 2024 dari Kementan

“Ya kalau mengedukasi orang tuanya langsung kita sqngat sulit, tetapi kalau melalui anaknya sih sangat mudah, itu  strategi kita untuk mengatasi masalah sampah,” jelas Hidayat.

Ia menegaskan, penanganan sampah ini dibutuhkan aplikasi bukannya teori.

“Jadi untuk menangani sampah ini, perlu kerja nyata, bukan hanya bicara teori,” tandasnya.