Subang – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Subang sejak Kamis siang membuat air sungai tak mampu menahan amukannya dan melimpas ke permukiman warga.
Sejumlah rekaman rumah terendam pun beredar cepat di berbagai grup percakapan dan membuat warga saling bertanya-tanya.
Kapolres Subang AKBP Dony Eko Wicaksono menjelaskan bahwa yang terjadi adalah luapan air sungai yang menyusup masuk ke rumah-rumah warga.
“Itu sungai meluap tapi masuk ke rumah warga. Anggota lagi di sana. Bukan banjir, nggak ada. Itu air sungai meluap,” kata Dony.
Ia memastikan jajarannya, dari kapolsek hingga personel Samapta, sudah berada di lokasi sejak sore untuk mengecek kondisi dan membantu warga.
Aparat masih mendata jumlah rumah yang terdampak dan memastikan keselamatan masyarakat tetap terjaga.
“Nanti dicek ya yang masuk ke rumah warga berapa,” ujar Dony menegaskan.
Dari sisi kebencanaan, pernyataan berbeda datang dari BPBD.
Pranata Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan bahwa ratusan rumah di Subang tercatat terendam banjir.
“Hingga saat ini, kondisi banjir masih berlangsung dan berpotensi mengalami peningkatan. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” katanya.
Tidak hanya sungai yang meluap, Subang juga disapa banjir rob pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB di Kecamatan Legonkulon.
Air pasang naik hingga menggenangi dua desa sekaligus: Mayangan dan Legonwetan.
Di Desa Mayangan, air rob merendam 266 rumah dengan 347 Kepala Keluarga terdampak tanpa laporan korban jiwa.
Di Desa Legonwetan, genangan lebih besar—487 rumah dan 813 Kepala Keluarga ikut terdampak namun tetap tanpa korban jiwa.
BPBD Provinsi Jawa Barat langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Subang untuk penanganan cepat.
Tim BPBD Kabupaten Subang juga turun melakukan asesmen dan memastikan kebutuhan warga terpenuhi serta langkah lanjutan dapat segera dilaksanakan.








