Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyesalkan gagalnya Mardigu Wowiek Prasantyo dan Helmy Yahya dalam fit and proper test OJK untuk posisi komisaris di Bank BJB.
Sebelumnya, Bank BJB menjadwalkan RUPSLB pada 1 Desember 2025 pukul 09.00 WIB dengan agenda pembatalan pengangkatan dua komisaris independen dan satu direktur kepatuhan.
Manajemen menyebut RUPSLB ini merupakan tindak lanjut dari surat OJK bernomor SR-294/PB.02/2025, SR-356/PB.02/2025, dan S-338/KO.12/2025.
“Itu bukan dibatalkan pelantikannya—salah itu. Bukan dibatalkan, tapi tidak diloloskan oleh OJK,” ujar Dedi usai acara WJIS 2025 di Bandung.
Meski RUPSLB April 2025 sudah mengangkat keduanya, Dedi menegaskan keputusan final tetap berada di tangan hasil seleksi OJK.
“Komisaris harus melalui seleksi OJK. Pak Helmi dan Pak Bosman tidak lolos OJK,” katanya.
Ia mengaku kecewa karena berharap keduanya masuk jajaran komisaris sebagai figur berintegritas.
Dedi menyebut publik layak tahu alasan penolakan itu, namun dirinya menyerahkan penjelasan sepenuhnya kepada OJK.
“Kenapa tidak lolos? Ya tanya ke OJK. Secara pribadi dan sebagai gubernur, saya menyesalkan mereka tidak lolos,” ujarnya.
Sebelumnya, Dedi menjelaskan bahwa penunjukan Mardigu dan Helmy dilakukan sebagai keputusan profesional pemegang saham pengendali BJB.
Ia menilai keduanya figur yang dipercaya publik dan punya pengalaman kuat di bidang ekonomi serta keuangan.
“Itu alasannya. Jadi kita harus memilih orang yang dipercaya oleh publik dan memiliki pengalaman,” katanya.
Tag:
Frasa kunci utama: Mardigu dan Helmy gagal lolos seleksi OJK
Deskripsi meta: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyesalkan gagalnya Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya dalam fit and proper test OJK untuk komisaris Bank BJB, meski sebelumnya telah ditunjuk melalui RUPSLB. Artikel merangkum pernyataan Dedi dan kronologi keputusan tersebut.








