Kalijati, salah satu kecamatan di Kabupaten Subang, bukan sekadar nama yang sering lewat di peta—ia punya cerita sendiri di setiap jengkal tanahnya.
Bayangkan, di utara ia bersentuhan dengan Kecamatan Purwadadi, di selatan berpelukan dengan Serangpanjang, di timur menyapa Dawuan, dan di barat bersalaman dengan Cipeundeuy. Kalijati ini benar-benar ramah tetangga!
Wilayahnya terbentang seluas 90,11 kilometer persegi—cukup luas kalau mau dijelajahi sambil naik sepeda listrik, asal baterainya kuat.
Kecamatan ini punya 10 desa, 269 RT, dan 77 RW. Ya, 269 RT! Bisa dibilang, kalau diadakan lomba antar-RT, panitianya pasti butuh spreadsheet ukuran jumbo.
Nah, yang paling luas di antara semua desa adalah Desa Jalupang, dengan lahan mencapai 20,41 km². Kalau kamu ingin merasakan sensasi “jalan tak habis-habis,” datang saja ke Jalupang.
Di posisi kedua ada Desa Marengmang dengan 17,30 km²—cukup luas untuk bikin festival layangan skala nasional.
Tapi jangan remehkan yang kecil. Kalijati Timur justru jadi primadona mungil dengan luas hanya 3,24 km². Ibarat cangkir kecil berisi kopi kental—kecil tapi berisi!
Berikut daftar luas wilayah desa di Kecamatan Kalijati, lengkap seperti catatan rapi bendahara desa:
Jalupang (20,41 km²), Marengmang (17,3 km²), Banggalamulya (9,05 km²), Tanggulun Barat (8,42 km²), Kaliangsana (7,5 km²), Kalijati Barat (7,00 km²), Caracas (6,69 km²), Tanggulun Timur (5,63 km²), Ciruluk (4,87 km²), dan Kalijati Timur (3,24 km²).
Kalijati juga dihuni oleh 68.041 jiwa, dengan pembagian nyaris imbang: 33.642 laki-laki dan 34.399 perempuan. Populasinya cukup padat, tapi tetap terasa hangat—mungkin karena warganya gemar menyapa lebih dulu.
Kalijati bukan cuma soal angka dan batas wilayah. Ia adalah kisah tentang keseimbangan: antara yang luas dan kecil, antara angka dan wajah, antara peta dan kehidupan.
            







