Subang — Udara sejuk di Camping Area Cadika Subang mendadak terasa penuh semangat dan tawa muda.
Sebanyak 100 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan dari 30 kecamatan se-Kabupaten Subang berkumpul dalam Jambore Pemuda Tahun 2025, yang digelar pada 27–28 Oktober 2025.
Mengusung tema “Pemuda Bergerak, Subang Ngabret,” kegiatan ini menjadi ajang pembuktian bahwa semangat anak muda Subang bukan hanya berapi-api, tapi juga siap bergerak nyata.
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang, Nenden Setiawati, berharap jambore ini menjadi momentum kebangkitan bagi pemuda Subang.
“Jambore ini menjadi sarana memperkuat kebersamaan, jiwa kepemimpinan, nilai sportivitas, dan cinta tanah air. Diharapkan pula menjadi momen kebangkitan pemuda Kabupaten Subang untuk bergerak maju,” ujar Nenden, Senin (27/10/2025).
Nenden menambahkan, selama dua hari kegiatan, para peserta akan mengikuti berbagai agenda pembinaan dan pengembangan diri.
Tujuannya jelas: agar pemuda Subang semakin tangguh, berkualitas, dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin tali persaudaraan dan kolaborasi di antara pemuda. Pemuda harus menjadi agen perubahan menuju Subang Ngabret,” tegasnya penuh semangat.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi — atau akrab disapa Kang Akur — juga turut hadir memberi motivasi di hadapan para peserta.
“Saya bangga bisa berdiri di hadapan pemuda pilihan dari seluruh wilayah Kabupaten Subang. In syaa Allah mereka punya semangat perubahan dan mimpi besar untuk menjadi yang terbaik serta bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Agus.
Namun Kang Akur mengingatkan, Jambore ini bukan sekadar acara perkemahan yang diisi api unggun dan nyanyian malam.
“Bukan sekadar kemah, tetapi bagaimana ada transfer pengetahuan, pengalaman, kepemimpinan, dan meningkatnya kolaborasi antar pemuda,” jelasnya.
Agus juga menegaskan pentingnya semangat Subang Ngabret dalam menghadapi transformasi daerah menuju kawasan industri.
“Pemuda di Kabupaten Subang harus semakin Ngabret. Sekitar 45 persen penduduk Subang adalah pemuda, dan ini menjadi modal besar dalam era industrialisasi dan digitalisasi,” katanya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, lanjutnya, berkomitmen menyelesaikan berbagai persoalan daerah dengan menggandeng kreativitas dan semangat generasi muda.
Pemuda, menurutnya, harus menjadi pembeda—bukan pengeluh, tapi penggerak perubahan.
“Indonesia Emas 2045 adalah milik para pemuda, dan dari Subang semangat itu harus terus menyala,” pungkas Kang Akur, disambut tepuk tangan para peserta yang malam itu benar-benar ngabret dalam semangat kebersamaan.








