SUBANG – Senin, 6 Oktober 2025, bukan hari yang manis bagi ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Subang. Bukan karena lupa sarapan, tapi karena gaji dan tunjangan yang biasanya sudah mampir ke rekening, kali ini belum juga tampak bayangannya.
Kepala Bidang Perbendaharaan di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Subang, Budhi Purnama, menjelaskan penyebabnya dengan nada yang tetap tenang meski situasinya bikin jantung ASN deg-degan. “Biasanya akhir bulan sudah di-input, namun sebanyak 10 kecamatan meng-input datanya sekitar tanggal 1 kemarin,” ujar Budhi.
Ya, bisa dibilang masalah ini bukan karena uangnya tidak ada, tapi karena jari-jemari bendahara di 10 kecamatan tadi agak “lelet” mengetik. Ibarat ujian daring—klik telat sedikit, nilainya pun ikut melayang.
Adapun kecamatan yang “bernasib sama” itu adalah Sagalaherang, Binong, Pamanukan, Compreng, Pusakanagara, Ciasem, Cikaum, Serangpanjang, Sukasari, dan Pusakajaya. “Totalnya sekitar Rp700 juta-an, kecuali Kecamatan Binong, Insya Allah besok, Selasa, 7 Oktober 2025, 9 kecamatan sudah bisa mencairkan gaji,” ucap Budhi penuh harap.
Nah, kalau ASN di Binong masih harus sedikit bersabar, alasannya bukan karena salah kirim data, tapi karena “ganti pemain.” “Ada perubahan bendahara,” jelas Budhi.
Jadi, pelajaran hari ini: bukan hanya murid yang harus disiplin mengumpulkan tugas tepat waktu. Bendahara pun harus gesit meng-input data, supaya gaji tak perlu ikut puasa panjang.