Subang – Subang makin bersinar di peta industri otomotif nasional. Pembangunan pabrik VinFast, produsen mobil listrik asal Vietnam, terus melaju dengan kecepatan stabil. Tak ada drama, tak ada rem mendadak—semuanya “on track.”
Sang CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, bahkan memastikan bahwa trial produk alias uji coba produksi akan digelar pada akhir Desember 2025. Kalau semua lancar, produksi massal siap ngebut pada kuartal pertama 2026.
“Untuk pabrik sejauh ini on track. Kami jadwalkan untuk trial produk di akhir Desember tahun ini, kalau produksi massal di kuartal 1. Dan kami masih yakin sejauh ini on time,” ujar Kariyanto, Jumat (3/10/2025), di Jakarta Pusat. Kalimatnya tenang tapi optimistis, seperti sopir mobil listrik yang yakin baterainya penuh sebelum menempuh perjalanan jauh.
Model perdana yang akan dirakit di pabrik Subang adalah VinFast VF3—mobil listrik mungil yang sempat bikin heboh saat debut di Indonesia. Bentuknya imut, tapi ambisinya besar: membawa angin segar bagi pasar kendaraan listrik tanah air. Setelah VF3, VinFast masih “rapat internal” menentukan model berikutnya yang akan diproduksi secara lokal.
Namun, sebelum semua itu meluncur di jalan raya, ada satu rambu penting: aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Pemerintah menetapkan minimal 40 persen TKDN agar produsen bisa menikmati insentif. “TKDN 40 persen wajib, karena kalau tidak TKDN 40 persen, insentif yang sudah diberikan pemerintah bisa hilang,” tegas Kariyanto.
Dengan pabrik ini, Subang seolah naik kelas jadi “garasi masa depan” bagi industri otomotif hijau Indonesia. Proyek besar ini bukan cuma tentang mobil listrik, tapi juga tentang membuka lapangan kerja, menumbuhkan industri komponen lokal, dan tentu saja, menguatkan ekosistem kendaraan listrik nasional.
Kalau semua berjalan sesuai jadwal, bukan tidak mungkin akhir 2025 nanti Subang bukan cuma terkenal dengan nanasnya, tapi juga sebagai rumah lahirnya mobil listrik buatan VinFast.
