SUBANG – Bayangkan lewat jalan tapi rasanya seperti naik kapal di tengah badai. Begitulah kesan warga saat melintasi akses penghubung dari Jl. Pramuka Kelurahan Sukamelang menuju Terminal Subang Kota. Sepanjang satu kilometer, jalan ini lebih mirip arena uji suspensi kendaraan daripada jalur transportasi umum. Lubang-lubang kecil hingga sebesar baskom berjejer, siap menggoyang siapa pun yang lewat.
Tak hanya ke terminal, jalur menuju Perumahan Puri Subang Asri yang sering jadi jalan pintas ke Jl. Palabuan juga bernasib sama. Hampir seluruh badan jalan berlubang, membuat motor dan mobil tampak “menari” tidak karuan. Warga hanya bisa pasrah sambil mengeluh, tapi tetap harus lewat karena tidak ada pilihan lain.
“Mudah-mudahan ya, Pak Bupatinya kan sangat care dan responsif. Mudah-mudahan secepatnya jalan ini juga diperbaiki di anggaran perubahan,” kata Ipiet, seorang pengendara setia jalur tersebut, Minggu (14/9). Harapan yang sederhana, tapi teramat penting bagi kenyamanan ribuan pengguna jalan.
Menurut Ipiet, kondisi rusak ini bukan hal baru. Beberapa titik memang pernah ditambal seadanya dengan batu dan pasir. Namun begitu hujan turun, lubang-lubang kembali menganga seperti mulut ikan paus kelaparan. “Kalo kecelakaan tunggal sepertinya jarang, tapi enggak nyaman aja. Apalagi ini kan akses vital juga, banyak yang lewat sini termasuk pejabat,” tambahnya.
Drama jalan bolong ini tidak berhenti di situ. Akses jalan di samping Terminal Subang sebelah timur pun bernasib serupa. Jalur menuju Pasar Baru yang harusnya jadi penggerak roda ekonomi malah dihiasi lubang-lubang besar nan dalam. Bisa dibilang, mobilitas warga Subang diuji kesabarannya setiap hari.
Warga pun berharap pemerintah daerah segera turun tangan. Karena ini bukan sekadar jalan ke terminal, tapi juga jalur vital menuju perumahan dan pusat aktivitas ekonomi. Singkatnya, kalau jalan mulus, ekonomi ikut lancar. Kalau jalan rusak, ya… pengendara terus bergoyang bak naik perahu di laut lepas.