SUBANG – Ombak tinggi yang tak henti-henti menghantam pesisir Patimban, Subang, kian membuat warga cemas. Permukiman, jalan, hingga fasilitas umum di pesisir rusak parah akibat abrasi. Situasi ini membuat Pemerintah Desa (Pemdes) Patimban angkat suara, mendesak pemerintah pusat dan Pemprov Jawa Barat segera membangun tanggul laut.
Kepala Desa Patimban, Ibnu Al Mahdi, menegaskan bahwa kondisi sudah sangat kritis. “Pembangunan tanggul laut bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tapi ini menyangkut kelangsungan hidup warga pesisir,” ujar pria yang akrab disapa Kang Inu, Jumat (5/9/2025). Ia menambahkan, tanpa siring penahan abrasi, bibir pantai terus mendekati rumah warga, bahkan mengancam Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Dusun Trungtum.
Kang Inu menekankan bahwa perbaikan infrastruktur rusak serta penanganan bencana harus menjadi prioritas utama. Menurutnya, solusi konkret dari pemerintah sangat dibutuhkan agar masyarakat pesisir bisa tetap hidup aman dan mempertahankan mata pencaharian.
Kekhawatiran serupa datang dari Rinto, warga Dusun Trungtum. Ia menyebut, abrasi semakin parah sejak pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban. “Gelombang tinggi sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan dan masih terus berlangsung. Kami khawatir jika tidak ada tindakan segera, rumah dan jalan kami akan tenggelam,” tuturnya.
Warga pun mendukung penuh langkah Pemdes untuk meminta bantuan pemerintah pusat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Harapannya, tanggul laut dapat segera dibangun sebagai perlindungan permanen dari abrasi yang terus menggerus kehidupan pesisir Patimban.