Subang – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Subang. Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita BR, S.IP., menghadiri takziah ke rumah duka almarhumah Heni Rohaeni (51), ibunda dari anggota Paskibraka Kabupaten Subang, Rafi Maulana Yusup (17). Takziah berlangsung di Kampung Jayasari, RT 10/06, Desa Gambarsari, Kecamatan Pagaden, Selasa (19/08/2025).

Almarhumah meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di sekitar flyover Cilameri, Jalan Raya Sembung Pagaden-Subang. Saat itu, ia hendak menjemput sang anak usai bertugas sebagai pengibar bendera pusaka di Alun-alun Subang.
Dalam suasana duka, Bupati yang akrab disapa Kang Rey menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga.
“Turut berbelasungkawa atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Untuk kesekian kalinya ada masyarakat kita yang tertabrak truk. Saya sangat menyesalkan ini,” ungkapnya.
Bupati menegaskan duka ini bukan hanya dirasakan keluarga almarhumah, tetapi juga masyarakat Subang, khususnya jajaran Paskibraka yang baru saja mengukir kebanggaan pada Hari Kemerdekaan.
“Semoga keluarganya tetap tabah dan semoga almarhumah diterima di sisi-Nya serta mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tuturnya.
Kang Rey juga menyoroti kasus serupa yang berulang akibat pelanggaran jam operasional truk barang. Ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2025 tentang pembatasan jam operasional dumtruk.
“Taati aturan saya, taati Perbup saya. Ini terjadi hari Senin, truk besar tidak boleh lewat sebelum jam sembilan malam. Inikan perusahaan yang bandel, nakal, tidak mengindahkan peraturan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia meminta perusahaan yang bersangkutan bertanggung jawab penuh kepada keluarga korban, khususnya kepada Rafi yang telah membawa nama baik Subang sebagai anggota Paskibraka.
“Saya minta semuanya ditanggung oleh perusahaan,” tandasnya.
Bupati juga menyampaikan rasa haru karena Rafi tidak sempat bertemu ibunda tercinta setelah menunaikan tugasnya.
“Harus menelan kenyataan yang perih, ibunya mau jemput dia di hotel, ternyata dia tidak bisa bertemu untuk terakhir kalinya,” ucapnya.
Menutup pernyataannya, Kang Rey menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.
“Ini jadi pembelajaran untuk semua perusahaan di Kabupaten Subang. Taati aturan saya. Kita punya Perbup pembatasan jam, tolong taati itu,” tegasnya.