Beranda Tak Berkategori Lowongan Kerja Misterius! Hanya 12 dari 130 Perusahaan di Subang yang Mau...

Lowongan Kerja Misterius! Hanya 12 dari 130 Perusahaan di Subang yang Mau Buka-Bukaan

lowongan kerja Subang

Subang — Pernah merasa lamar kerja kayak tebak-tebakan? Tenang, bukan kamu aja. Bahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang pun pusing tujuh keliling! Kepala Disnakertrans, Rona Mairiansyah, mengungkapkan bahwa kendala utama dalam menyalurkan tenaga kerja di Subang bukan cuma soal pelatihan, tapi… informasi lowongan yang irit bicara dari perusahaan.

Bayangkan, dari sekitar 130 perusahaan yang beroperasi di Subang, cuma 12 yang aktif ngobrol dengan Disnaker soal kebutuhan tenaga kerja. Sisanya? Seperti mantan yang sudah move on—diam seribu kata.

BACA JUGA:  DPRD Subang Suarakan Realokasi Anggaran, Infrastruktur Jadi Bintang Utama!

“Masalahnya pabrik-pabrik ini tertutup dalam memberikan informasi lowongan kerja,” ujar Rona, Senin (29/7/2025), sambil menambahkan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat edaran untuk mengingatkan perusahaan agar melaporkan kebutuhan tenaga kerjanya.

Padahal, ada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2023 yang mewajibkan perusahaan melaporkan lowongan kerja. Sayangnya, aturan ini masih seperti nasi tanpa garam—ada, tapi hambar. Kenapa? Karena belum ada sanksi yang bikin perusahaan ciut kalau melanggar.

“Perpres ini perlu direvisi lagi agar memiliki sanksi yang jelas, sehingga perusahaan lebih patuh melaporkan lapangan kerja yang tersedia,” kata Rona.

BACA JUGA:  Kang Rey Sambut Koperasi Merah Putih: Ekonomi Desa Bangkit, Layanan Publik Dipermudah!

Lalu, bagaimana dengan pelatihan kerja? Rona menyebut pelatihan tetap jalan, durasinya minimal satu bulan, dan komunikasi dengan para peserta dijaga biar tidak putus hubungan layaknya chat tak dibalas.

Tapi ya itu tadi, pelatihan saja tak cukup. Setelah lulus, peserta pelatihan butuh pintu masuk ke dunia kerja. Dan ketika pintunya ditutup rapat oleh perusahaan, ya sulit juga mau melangkah.

“Yang sudah pelatihan tetap kita lakukan komunikasi. Hanya saja ada kalanya kita kesulitan, salah satunya karena keterbatasan informasi lowongan dari perusahaan,” jelas Rona, dengan nada diplomatis namun jelas menggigit.

BACA JUGA:  Jembatan Jesse Park: Si Tua yang Dilupakan, Padahal Penuh Cerita!

Meski tantangannya tak kecil, Disnakertrans Subang tidak tinggal diam. Mereka tetap berkomitmen untuk menjalin komunikasi dengan industri serta mencari cara agar tenaga kerja yang sudah dilatih bisa terserap lebih optimal. Sebab buat apa belajar mati-matian kalau akhirnya cuma jadi alumni pelatihan tanpa arah?

Semoga ke depan, lowongan kerja tak lagi jadi misteri seperti password Wi-Fi tetangga. Terbuka, jelas, dan bisa diakses siapa saja—asal punya skill!