Subang — Siapa bilang nasib anak petani hanya sampai di pematang sawah? Fitri Oktaviani, siswa SMA Negeri 1 Ciasem, Subang, justru memetik hasil dari benih semangat belajar yang ia tanam sejak lama. Bukan main-main, ia kini resmi menjadi mahasiswa IPB University!
Lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Fitri berhasil lolos dan kini tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University. Bukan cuma berprestasi, pilihan jurusannya pun mencerminkan akar yang membumi—dan mungkin juga berbuah nanti.
“Saya sangat bersyukur dan senang bisa diterima di IPB. Dari dulu sudah tertarik dengan dunia pertanian dan sering melihat langsung kegiatan mahasiswa dan dosen IPB di sini. Itu membuat saya semakin semangat belajar dan ingin ikut berkontribusi di masa depan,” ujar Fitri dengan mata berbinar, Sabtu (5/7/2025).
Ceritanya bukan semata tentang keberuntungan. Menurut Prof Suryo Wiyono, Dekan Fakultas Pertanian IPB University, ada benih-benih inspirasi yang sengaja ditebar IPB di wilayah Subang. Dari Kampung Inovasi IPB Subang, pendampingan biointensif padi, sampai teknologi pertanian presisi berbekal Automatic Weather Station (AWS)—semuanya turut memberi warna dan wawasan baru bagi siswa di daerah.
“Fakultas Pertanian IPB membuka banyak ruang kolaborasi antara dunia pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa dari daerah untuk bergabung, membangun pertanian yang maju dan berkelanjutan langsung dari sumbernya,” jelas Prof Suryo.
Program-program itu tidak sekadar datang, bertani lalu pulang. Mereka hadir, mengajak, dan melibatkan siswa secara langsung. Hasilnya? Pertanian tak lagi dipandang sekadar cangkul dan lumpur, tapi sebagai masa depan yang segar, menjanjikan, dan—dalam kasus Fitri—mengantar langkah ke kampus bergengsi.