SUBANG — Kalau dulu berita pemerintahan cuma tampil di mading kelurahan atau koran mingguan, kini pemerintah Kabupaten Subang naik kelas! Diskominfo Subang resmi menggelar Pelatihan Media Sosial khusus bagi para perangkat daerah. Lokasinya di Aula Kantor Diskominfo, hari Rabu (2/7). Dan jangan salah, ini bukan sekadar pelatihan copy-paste caption ya, ini soal membangun komunikasi dua arah yang kekinian dan strategis.
Acara ini dibuka langsung oleh Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Rahmat Effendi, ditemani Kepala Diskominfo Subang, dr. Dwinan Marchiawati. Nah, dr. Dwinan menekankan bahwa media sosial itu bukan hanya untuk eksis, tapi eksis yang bertanggung jawab. Alias, pemerintah wajib hadir dan aktif menjawab keresahan rakyat, bukan sekadar posting foto rapat.
Rahmat Effendi menambahkan bumbu penting: “Banyak aduan masuk ke Instagram Bupati, dan sudah ditangani, tapi belum diekspos.” Nah lho! Artinya, sudah kerja, tapi nggak diumumin—padahal warga nungguin update. Seolah-olah pemerintah kerja diam-diam kayak ninja. “Ke depan, jangan hanya posting kegiatan rutin. Tapi juga harus tampilkan aksi nyata menangani aduan warga,” pesannya. Singkatnya, feed Instagram bukan tempat selfie OPD, tapi etalase pelayanan publik.
Dari ruang pelatihan yang penuh dengan kepala bidang dan analis media sosial, juga hadir Kepala BP4D Subang yang ngomporin semangat keterbukaan informasi publik. Ia menekankan, mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban, semua kudu transparan. Jangan ada lagi program yang ‘diam-diam menghanyutkan’.
Materi pelatihan makin gurih dengan kehadiran Jejen Jaenudin dan tim media Bupati. Mereka membagikan tips dan trik jadi admin medsos andalan. Mulai dari bikin konten yang ‘renyah’, sampai strategi menangani komentar pedas netizen. Semua demi satu tujuan: bikin media sosial pemerintah bukan sekadar platform, tapi jembatan digital rakyat dan negara.
Dan iya, acara ini juga jadi ajang reuni kecil-kecilan. Ada Sekretaris Diskominfo, Kepala Bagian Tata Pemerintahan, serta para analis media sosial. Komplit! Tinggal kopi dan donat saja yang belum dibahas.
Dengan pelatihan ini, Subang menegaskan: akun media sosial pemerintah bukan sekadar papan pengumuman online. Tapi medan strategis untuk melayani, merespons, dan menunjukkan Subang yang terus bergerak — bukan cuma di dunia nyata, tapi juga di dunia maya.