Beranda Berita Subang Robohnya Sekolah, Robohnya Harapan? Komisi IV Turun Tangan, Subang Harus Bangun Ulang...

Robohnya Sekolah, Robohnya Harapan? Komisi IV Turun Tangan, Subang Harus Bangun Ulang Semangat!

SDN Maulana Yusuf roboh

SUBANG — Bayangkan ini: pagi cerah di Desa Cigugur, anak-anak berseragam putih-merah siap menimba ilmu, tapi yang mereka dapati justru reruntuhan bangunan sekolah mereka. SDN Maulana Yusuf, bukan cuma ambruk secara fisik, tapi juga mengguncang rasa kemanusiaan dan logika anggaran pendidikan.

Dua hari setelah tragedi itu, Selasa (2/7/2025), rombongan anggota DPRD Kabupaten Subang dari Komisi IV datang menyambangi lokasi bak detektif pendidikan. Dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Tegar Jasa Priatna dan Ketua Komisi IV Zainal Mufid, mereka menyusuri puing demi puing yang seolah berbisik, “Kami sudah lama butuh perhatian.”

BACA JUGA:  Siswa SMK di Subang Bacok Ibu Gara-Gara Ponsel, Kini Diperiksa Kejiwaannya

Begitu sampai, yang mereka temui bukan sekadar atap runtuh atau kayu lapuk. Ini bukan set film horor. Ini kenyataan. Zainal Mufid pun bersuara lantang, nyaris seperti lonceng darurat, “Apa yang kami lihat hari ini sangat memprihatinkan. Ini bukan hanya bangunan roboh, tapi alarm bahaya bagi dunia pendidikan kita.”

Dan jelas, ini bukan tentang hujan deras atau angin ribut. Ini tentang sistem yang… ya, ikut roboh juga. Kata Zainal, “Ini bukan semata bencana alam. Ada kelalaian dalam pengawasan dan perencanaan pembangunan sekolah. Jangan tunggu roboh baru diperbaiki. Harus ada langkah reaktif dan preventif.”

BACA JUGA:  PT SUAI Buka Lowongan! Anak SMK Subang, Siap-Siap Tancap Gas!

Ia juga meminta Dinas Pendidikan untuk segera inventarisasi sekolah-sekolah yang ‘sakit’, yang tinggal menunggu waktu untuk ikut ambruk. Tak lupa, Komisi IV akan ikut kawal penganggaran agar SDN Maulana Yusuf segera berdiri lagi, bukan jadi monumen kelalaian.

“Kami mendorong agar perbaikannya masuk dalam pos anggaran darurat atau APBD Perubahan. Anak-anak di sini harus tetap belajar dengan aman dan nyaman,” tambah Zainal, dengan nada yang tidak main-main.

BACA JUGA:  Subang Bergerak Maju: Pemkab dan PTPN I Satukan Langkah untuk Proyek Strategis Nasional

Dalam kunjungan itu, Komisi IV juga mendengar suara dari pihak sekolah dan orang tua siswa. Solusi jangka pendek pun diusulkan: ruang kelas darurat atau relokasi sementara. Karena, mari jujur, belajar di bawah pohon itu romantis cuma di film—bukan di dunia nyata.

Kunjungan ini jadi pertanda bahwa wakil rakyat bisa bertindak cepat. Tapi, masyarakat masih menunggu: apakah ini awal dari aksi nyata, atau hanya parade prihatin tahunan? Semoga, dari reruntuhan ini, muncul tekad untuk membangun kembali. Bukan cuma bangunan, tapi kepercayaan.