SUBANG – Kalau biasanya tanam padi pakai caping dan lumpur di kaki, kali ini beda, Sobat Tani! Di Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, ada aksi tanam padi yang lebih kekinian—bukan cuma karena teknologinya, tapi juga karena kolaborasinya yang aduhai! Sabtu, 21 Juni 2025, Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi alias Kang Akur, turun langsung ke sawah dalam Program Contract Farming 2025. Serius, tapi santai. Santai, tapi berdampak!
Aksi ini bukan sekadar cangkul-cangkulan. Ini bagian dari gebrakan pertanian modern di Kampung Inovasi IPB, yang sejak 2019 sudah digodok matang oleh para alumni IPB. Bahkan, kata Prof. Suryo Wiyono, Dekan Fakultas Pertanian IPB, program ini sudah melewati tiga level jurus: integrasi, pembentukan kawasan, dan—yang paling keren—penerapan teknologi.
“Kerja sama, sinergi, dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, SBN, dan para petani kami harapkan dapat mendorong pengembangan Kampung Inovasi IPB agar semakin bermanfaat bagi petani dan masyarakat secara luas,” ujar Prof. Suryo.
Nah, makin seru lagi ketika PT Food Station Tjipinang Jaya nimbrung bawa program andalan mereka: Contract Farming. Menurut Direktur PT Food Station, Ir. Karyawan Sunarso, program ini sudah menjalar ke banyak daerah, dan kini Subang jadi bintangnya. Lahan 750 hektare di Kiarasari jadi ladang eksperimen yang menjanjikan!
Subang dipilih bukan karena asal tebak. Tapi karena punya lahan yang menggoda iman—luas, produktif, dan penuh harapan. Makanya, SBN (bukan stasiun TV ya, tapi mitra produksi lokal) dipasangkan sebagai rekan kerja utama.
Kang Akur sendiri nggak ketinggalan menyuarakan rasa syukurnya. “Terima kasih yang sebesar-besarnya tentu yang pertama kepada himpunan alumni IPB yang sudah terus-terusan melakukan inovasi untuk pembangunan di bidang pertanian,” ucapnya penuh semangat. Katanya lagi, para alumni ini sudah ngoprek urusan tani sejak berdiri, dan sekarang makin eksis serta berdampak nyata. Bukan cuma teori, tapi aplikatif dan produktif!
Beliau juga berpesan: jangan puas dulu. “Saya harap inovasi ini bisa direplikasi kepada desa-desa lain… mudah-mudahan nanti di desa lainnya untuk menopang pertahanan pangan sehingga Subang siap terus menjadi lumbung padi nasional ketiga yang akan bisa mengejar Karawang dan Indramayu,” tegasnya.
Tanam padinya nggak pake manual lagi, lho. Kang Akur dan tim tanam bareng pakai mesin transplanter, alias alat tanam padi canggih yang bisa bikin petani tersenyum lebih lebar. Turut hadir pula rombongan penting: dari Kementerian Pertanian, KADIN Jakarta dan Subang, Bulog, TNI-Polri, sampai Kepala Sekolah SMK Pertanian Compreng. Lengkap seperti nasi uduk dengan lauknya!
Jadi, kalau biasanya tanam padi cuma jadi rutinitas, kali ini menjadi panggung inovasi. Dan Subang pun melaju, siap bersaing dengan raksasa pangan nasional lainnya. Jangan heran kalau sebentar lagi ada slogan baru: “Padi Subang, untuk Indonesia Kenyang!”
Berita ini telah dimuat berdasarkan sumber asli dari bewara.co.id dengan judul “Wakil Bupati Subang, Tanam Padi Dalam Program Contrack Farming 2025 di Kampung Inovasi IPB.”