SUBANG – Ada kabar segar dari dunia pelayanan kesehatan, dan kali ini datang langsung dari jantung pelayanan medis Kabupaten Subang. RSUD Subang bikin gebrakan! Bukan dengan drama sinetron medis ala TV, tapi lewat lonjakan nilai cinta masyarakat alias Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang bikin senyum makin lebar!
Dalam survei terbaru yang digelar sesuai Permenpan-RB Nomor 14 Tahun 2017, RSUD Subang menorehkan nilai IKM fantastis: 94,41 untuk Semester I tahun 2025. Itu artinya, RSUD kita masuk kategori A, dengan label manis: Kinerja Baik. Cihuy!
Capaian ini tentu bukan sulap, apalagi sihir. Dengan jumlah responden sebanyak 2.639 orang dari Februari sampai Juni 2025, suara masyarakat jelas tak bisa dianggap angin lalu. Sebagai perbandingan, nilai IKM tahun 2024 hanya 84,44 dari 3.573 responden, dan tahun 2023 lebih mungil lagi: 84,24 dari 124 responden.
Nah lho, lonjakan ini bukan cuma angka di kertas, tapi bukti nyata kalau RSUD Subang bukan sekadar rumah sakit, tapi rumah pelayanan yang makin mantap.
Menurut sang nahkoda RSUD Subang, dr Ahmad Nasuhi, keberhasilan ini bukan karena dewa-dewa statistik. Tapi karena kritik dan masukan dari masyarakat yang langsung dijadikan bahan bakar perbaikan.
“Setiap kritik dan masukan dari pasien menjadi bahan evaluasi penting bagi kami. Kami tidak hanya menargetkan angka tinggi dalam survei, tapi juga pengalaman nyata pasien di lapangan,” ujarnya kalem namun mantap.
Salah satu jurus andalan yang bikin puas adalah sistem antrean online berbasis barcode. Gak perlu lagi datang pagi-pagi kayak mau rebutan sembako. Tinggal scan dari rumah, dan… voilà, nomor antrean di tangan. Antrean? Jadi nostalgia masa lalu.
Ibu Yuliani (42) dari Pagaden mengangguk puas. Beberapa kali mendampingi ibunya kontrol, beliau merasakan perubahan nyata.
“Sekarang antreannya lebih cepat, enggak seruwet dulu. Cukup scan barcode dari rumah, kita sudah tahu jadwalnya. Ibu saya yang sudah sepuh juga nyaman karena enggak nunggu lama. Petugasnya juga lebih ramah sekarang,” ceritanya sambil tersenyum.
Deni (35), warga Subang Kota, yang baru saja menyambut buah hati pertamanya di RSUD Subang, juga angkat bicara. Ia memuji pelayanan yang tertib, informatif, dan bebas jebakan biaya siluman.
“Dari pendaftaran sampai ruang bersalin semua tertib, informatif, dan tidak ada biaya tambahan yang membingungkan. Kita juga mudah nanya-nanya ke petugas. Sangat membantu buat keluarga seperti kami yang baru pertama kali punya anak,” katanya penuh syukur.
Tak heran kalau pencapaian ini jadi catatan emas di meja Pemkab Subang. Ini bukan sekadar laporan formalitas, tapi bukti nyata pelayanan publik bisa ramah dan efisien dalam satu paket lengkap.
RSUD Subang pun tak mau terlena. Manajemen menegaskan, target mereka bukan hanya memoles angka, tapi membangun kepercayaan jangka panjang, memperluas digitalisasi, dan menghadirkan layanan yang lebih manusiawi dari sekadar mesin antrean.
“Prestasi ini bukan akhir, tapi baru langkah awal menuju pelayanan rumah sakit yang makin profesional, modern, dan humanis,” begitu bunyi pesan penutup dari manajemen RSUD—yang sepertinya sedang hangat-hangatnya membangun pelayanan penuh cinta.
Berita ini telah dimuat di portal berita tintahijau.com dengan judul asli “IKM Terhadap Layanan RSUD Subang Meningkat Tajam, Semester I 2025 Raih Nilai A”