Subang – Dalam suasana pagi yang cerah, halaman Kantor Pemkab Subang menjadi saksi komitmen serius dalam menyelamatkan bumi. Apel Bersama digelar untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dipimpin langsung oleh Bupati H. Reynaldy Putra bersama Wakil Bupati H. Agus Masykur.
Mengusung tema “Hentikan Polusi Plastikâ€, kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah wujud nyata dari semangat Pemkab Subang dalam menghadapi krisis sampah plastik yang kian mengkhawatirkan.
Bupati Reynaldy menyampaikan bahwa pengelolaan sampah kini menjadi isu strategis daerah. Tak lagi cukup dianggap sebagai program tambahan, tetapi harus direspons dengan aksi konkret, terukur, dan berkelanjutan.
Sebagai bukti keseriusan, dua komitmen penting ditandatangani hari itu.
Pertama, kerja sama dengan Pusat Koperasi Pengelola Sampah Jawa Barat dan PT Comestura. Kolaborasi lintas sektor ini membawa harapan baru melalui teknologi pengolahan sampah langsung dari sumbernya.
Mulai dari rumah tangga hingga kawasan industri, teknologi ini akan menekan volume sampah yang masuk ke TPA dan mengubahnya menjadi nilai ekonomi yang nyata.
Komitmen kedua datang dari dunia pendidikan. Pemkab Subang menjalin kerja sama dengan Universitas Mandiri Subang. Tujuannya: menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini lewat pendidikan, pelatihan, dan pendampingan di sekolah-sekolah.
“Lingkungan itu soal kesadaran. Dan kesadaran harus ditanamkan sejak anak-anak,†ujar Bupati dengan penuh keyakinan.
Tahun ini, Subang telah membangun 10 unit Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Ke depan, setiap kecamatan ditargetkan mampu mengelola sampah secara mandiri. Sistem desentralisasi pengelolaan ini diyakini bisa mempercepat penanganan masalah sampah di tingkat lokal.
“Kita mulai dari bawah. Tahun depan, setiap kecamatan harus siap kelola sampahnya sendiri. Ini kerja besar, tapi bukan mustahil,†tegas Bupati Reynaldy.
Apel ini ditutup dengan ajakan yang menggugah: menjadikan Hari Lingkungan Hidup sebagai titik balik kesadaran ekologis masyarakat Subang.
“Subang tidak hanya Ngabret dalam pembangunan, tapi juga harus Ngabret menjaga bumi. Ini warisan yang harus kita rawat,†tutupnya.
Setelah apel, seluruh jajaran pejabat hingga ASN langsung turun tangan. Mereka memungut sampah plastik dan mencopot spanduk usang di sekitar kantor pemerintahan. Sebuah simbol kuat: menjaga lingkungan adalah tugas semua, bukan segelintir orang.
Bupati Reynaldy pun menegaskan pesan sederhana namun bermakna, “Kita mulai dari diri sendiri. Kalau semua bergerak, Subang bisa jadi pelopor daerah bersih dan sadar lingkungan.â€