Subang – Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kabupaten Subang, Boing Solihin Jakaria, menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan pembangunan yang dijalankan pemerintah daerah. Ia mengingatkan bahwa pembangunan sejati tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga mencakup aspek mental dan sosial masyarakat.
Boing menyesalkan keputusan Bupati Subang, Reynaldy, yang menghapus bantuan hibah untuk organisasi sosial dan mengalihkannya sepenuhnya ke proyek infrastruktur. Padahal, menurutnya, Subang tengah menghadapi darurat narkoba yang memerlukan penanganan serius dan menyeluruh.
“Pembangunan itu tidak hanya soal jalan! Jangan abaikan pembangunan karakter dan spiritual masyarakat,†tegas Boing, Jumat (2/5/2025).
Ia mengungkapkan bahwa peredaran narkoba di Subang sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Sayangnya, alih-alih memperkuat dukungan terhadap upaya pemberantasan, pemerintah justru memotong anggaran penting untuk penanganan masalah tersebut.
Upaya dialog antara pihak Granat dan Bupati Subang pun belum membuahkan hasil. Boing menyebut, audiensi yang dijadwalkan pada 14 Maret 2025 batal karena alasan kesibukan, dan permintaan penjadwalan ulang juga belum ditanggapi hingga kini.
“Kami paham jalan penting bagi masyarakat. Tapi pembangunan manusia jauh lebih krusial dan tidak bisa dikesampingkan,†ujarnya.
Pemberdayaan masyarakat, penyuluhan bahaya narkoba, hingga penguatan nilai spiritual, menurut Boing, adalah bentuk pembangunan non-fisik yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Saya tidak menolak pembangunan jalan. Tapi tolong jangan abaikan pembangunan manusia. Bahaya narkoba itu nyata dan mengancam generasi kita,†tutupnya.
Hingga Jumat malam (2/5/2025), belum ada tanggapan resmi dari Bupati Reynaldy terkait penghapusan bantuan hibah untuk organisasi sosial seperti Granat.