Subang – Target ambisius Kabupaten Subang untuk mencapai zero stunting pada 2024 belum tercapai. Pada tahun 2025 ini, kasus stunting masih ditemukan di 30 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TP2S).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, menegaskan bahwa temuan ini adalah peringatan keras agar seluruh pihak terkait bekerja lebih keras dan terkoordinasi. “Ini warning bagi kita semua. Kita harus lebih serius menuntaskan stunting,†ujarnya.
Menurut Maxi, penyebab stunting tidak selalu berkaitan dengan kekurangan gizi semata. Faktor kesehatan ibu dan anak juga sangat berpengaruh. “Bukan hanya soal gizi, tetapi juga kondisi kesehatan. Misalnya ibu yang memiliki penyakit atau anak yang sedang sakit,†jelasnya.
Kegagalan mencapai nol kasus stunting menunjukkan bahwa penanganan harus lebih menyeluruh dan tidak hanya berfokus pada pemberian makanan bergizi. Upaya preventif melalui peningkatan layanan kesehatan juga menjadi kunci penting.
Dengan masih ditemukannya kasus stunting hingga 2025, Kabupaten Subang dihadapkan pada tantangan besar dalam mewujudkan generasi sehat dan berkualitas. Dukungan lintas sektor dibutuhkan agar penanganan stunting berjalan efektif dan merata di seluruh desa.