KOTASUBANG.com, Subang – Tujuh tahun bertengger di bundaran antara jalan KS Tubun dan Darmodihardjo, kini tugu Setum atau alat berat perata jalan Tandem Roller tiba-tiba menghilang. Sejak Jumat (4/3/2022) sudah tak tampak lagi setum tersebut ditempatnya. (baca juga : Tugu Setum Tuai Kontroversi, Ini Penjelasan Distarkimsih)
Komentar Netizen
Netizen mulai ramai atas hilangnya tugu setum ini.
“Alhamdulillah jigana rek di pake ngomean jalan mereeeuuuuuunnnnn,” tulis Aden Baguz di kolom komentar laman FB Kota Subang.
“Cgna mah aya bahan ku hanjuang terbesar se dunia,” tulis pemilik akun Akew Leapzz
Tugu Setum Tuai Kontroversi Sejak Dibangun Tahun 2015
Seperti diketahui, tugu salender ini menuai kontroversi sejak dipasang dilokasi tersebut tujuh tahun lalu (24/1/2015). Keberadaan tugu setum ini ketika itu ramai diperbincangkan di media sosial ketika itu. Alih-alih dianggap sebagai penyemangat pembangunan infrastruktur, sebagian masyarakat justru menganggap keberadaan tugu setum ini merupakan ironi jika dibandingkan dengan kondisi infrastruktur jalan di Subang yang saat ini masih banyak dalam kondisi rusak parah.
Menjawab banyaknya pertanyaan dari masyarakat Kepala Dinas Tata Ruang, Pemukiman dan Kebersihan (Distarkimsih) Kabupaten Subang waktu itu, Sumasna, menjelaskan tugu setum (Tandem Roller) yang dipasang dibundaran LP tersebut merupakan rangkaian simbolisasi program GAPURA (Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat) yaitu Gapura Intan (Infrastruktur Berkelanjutan) yang merupakan program unggulan Bupati Ojang Sohandi.
Sebenarnya sejak tahun 2017 lalu sudah ada wacana penggantian tugu setum ini. Plt Bupati Subang ketika itu Imas Aryumningsih menyetujui desain tugu pengganti tugu setum yang diusulkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang.
(baca juga : Plt Bupati Subang Setuju, Tugu Setum Diganti Replika Artefak Berusia Ribuan Tahun)
Ketika itu, desain tugu yang akan menjadi pengganti tugu setum tersebut berbentuk replika Bejana Perunggu yang merupakan salah satu benda peninggalan jaman prasejarah di Indonesia. Benda purbakala tersebut ditemukan di Kampung Tangkil, Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serang Panjang, Subang tahun 2007 lalu. Artefak purbakala tersebut merupakan peninggalan zaman perundagian. Di Indonesia zaman perundagian diperkirakan terjadi sekitar 2000 tahun Sebelum Masehi seperti halnya wilayah lainnya di Asia Tenggara.
Menurut Imas, tugu ini akan menjadi media untuk mensosialisasikan nilai-nilai budaya Subang kepada masyarakat sehingga dengan demikian masyarakat akan paham terhadap jati diri sebagai orang Subang.