Beranda Berita Subang Harapan dan Tantangan: Pencarian Korban Longsor Subang Hari ke-4 Terus Dilanjutkan

Harapan dan Tantangan: Pencarian Korban Longsor Subang Hari ke-4 Terus Dilanjutkan

pencarian korban longsor Subang
Foto: www.lampusatu.com

Subang – Memasuki hari keempat, upaya pencarian korban longsor di Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuh Kolot, Kecamatan Sagalaherang, Subang, terus berlanjut. Tim SAR Gabungan dari Tagana, TNI/Polri, BPBD, Basarnas, bersama aparat desa, kecamatan, dan para relawan, masih berusaha menemukan satu korban yang diduga tertimbun.

Korban yang masih dicari diketahui bernama Rofik (55). Ia diduga tertimbun longsoran saat sedang memperbaiki saluran irigasi pada Jumat (11/4/2025). Bencana ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut, menyebabkan tebing setinggi 200 meter runtuh.

BACA JUGA:  Antisipasi BBM Langka Saat Arus Balik, Polsek Patokbeusi dan TNI Gencarkan Patroli ke SPBU

Kepala Operasi SAR Bandung, Mochammad Adip, mengatakan bahwa pencarian di hari ketiga telah dilakukan secara maksimal. Berbagai peralatan seperti excavator, pompa air (alkon), hingga metode manual telah digunakan untuk menelusuri titik-titik yang mencurigakan.

Salah satu temuan di lapangan sempat memberikan harapan. Tim mencium bau menyengat yang diduga berasal dari jasad korban. Namun setelah ditelusuri, ternyata bau tersebut berasal dari bangkai ular.

Pencarian tak mudah. Medan yang terjal dan material longsoran yang tebal menjadi tantangan utama. Selain itu, hujan yang kembali turun memaksa tim menghentikan operasi sementara demi keselamatan personil dan peralatan.

BACA JUGA:  Subang HUT ke-77: Semangat Baru Menuju Daerah Unggul dan Kompetitif

“Karena kondisi medan yang labil dan hujan yang mulai turun, pencarian kami hentikan sementara. Besok akan kami lanjutkan dengan strategi yang lebih aman dan terstruktur,” ujar Adip.

Di hari keempat, tim merancang strategi baru. Wilayah pencarian akan diperluas, termasuk menyusuri aliran sungai di sekitar lokasi longsor. Tim juga akan dibagi lebih rapi untuk memaksimalkan area pencarian.

BACA JUGA:  Pilu di Balik Pencurian Ayam: Kisah Keluarga Taryana dan Harapan Baru dari Bantuan Gubernur

Satu unit helikopter akan diturunkan untuk terbang rendah. Tujuannya untuk meninjau kondisi tebing dari udara sekaligus menyatukan koordinasi antar tim yang berada di titik berbeda.

Di lapangan, tim menemukan kawanan lalat biru di salah satu titik. Namun, belum bisa dipastikan apakah lalat itu mengindikasikan keberadaan jasad korban atau hanya dari bangkai hewan lain.

Meski penuh tantangan, semangat tim pencari tetap menyala. Harapan masih menyertai upaya pencarian agar keberadaan Rofik segera ditemukan.