Beranda Berita Subang Banjir dan Rob Terjang Pantura Subang: Warga Berjuang, Pemerintah Siapkan Solusi

Banjir dan Rob Terjang Pantura Subang: Warga Berjuang, Pemerintah Siapkan Solusi

Banjir dan Rob Terjang Pantura Subang: Warga Berjuang, Pemerintah Siapkan Solusi
(Beritasatu.com/Elan Suherlan)

Subang – Banjir dan rob kembali melanda kawasan Pantura Subang, Jawa Barat, mengancam ratusan rumah serta lahan pertanian.

Intensitas hujan yang tinggi selama libur Imlek menyebabkan dua sungai, Kalen Sema dan Cigadung, meluap. Akibatnya, 245 unit rumah dan 21 hektar sawah di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 30-50 cm.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Subang, Enda, banjir kali ini merupakan kiriman air dari wilayah selatan yang juga diguyur hujan deras.

Meskipun air mulai surut, warga masih waspada terhadap kemungkinan hujan susulan. Hingga kini, belum ada laporan pengungsian, dan BPBD bersama pemerintah kecamatan terus melakukan pendataan kebutuhan logistik bagi warga terdampak.

BACA JUGA:  Pelantikan Pengurus Forum Pondok Pesantren: Sekda Subang Dorong Ponpes sebagai Mitra Strategis Pemerintah

Di sisi lain, bencana banjir rob semakin sering terjadi di pesisir Pantura Subang. Kecamatan Legonkulon menjadi salah satu wilayah terdampak parah, merendam rumah milik 1.792 kepala keluarga di lima desa, termasuk Legon Wetan dan Mayangan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Pj Gubernur Bey Machmudin, telah meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membangun penahan ombak yang lebih kokoh dan permanen.

BACA JUGA:  Pemkab Subang Siap Luncurkan Mall Pelayanan Publik (MPP) di Desember 2024

Sementara itu, tanggul darurat berupa geobag telah disiapkan sebagai langkah jangka pendek untuk mengalihkan aliran air dari permukiman.

Tak hanya di Legonkulon, warga pesisir lainnya di Dusun Mulyasari, Desa Anggasari, juga harus berjuang menghadapi rob dengan cara manual.

Bersama tim gabungan penanggulangan bencana, mereka bergotong royong membangun tanggul sementara sepanjang 700 meter menggunakan lumpur dalam karung. Namun, upaya ini sering kali tak bertahan lama dan kembali jebol akibat derasnya air pasang.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan membangun tanggul permanen serta melakukan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan. Kasie Kesos Kecamatan Sukasari, Sony Sonjaya, menegaskan bahwa solusi jangka panjang sangat dibutuhkan agar masyarakat tidak terus-menerus mengalami dampak buruk dari banjir rob.

BACA JUGA:  Mengenal Dinas Peternakan Subang: Alamat, Aktivitas, Tugas, dan Pelayanan

Kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga awal 2025 membuat warga diminta untuk tetap waspada. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan solusi yang lebih efektif dapat segera terealisasi guna melindungi wilayah Pantura Subang dari ancaman banjir dan rob yang terus berulang.