Pemuda Tewas Terseret Arus Saat Menyebrangi Sungai Cilamatan Subang – SUARASUBANG. Musim hujan membawa duka mendalam bagi keluarga Refan (22), seorang pemuda asal Kampung Cimahi, Desa Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang. Refan ditemukan tewas setelah dilaporkan terseret arus Sungai Cilamatan saat mencoba menyeberanginya pada Sabtu (23/11/2024).
Kronologi Kejadian: Sungai Cilamatan yang Deras Menjadi Petaka
Menurut penuturan Andrian, teman korban, keduanya berencana menyeberangi Sungai Cilamatan pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIB untuk mencari rumput di daerah Pacing. Keduanya berenang melintasi sungai yang kala itu arusnya terbilang deras.
Namun, tragedi terjadi ketika tiba-tiba arus sungai semakin kuat. “Air sungai tiba-tiba deras, dan kami berdua terseret arus. Saya berhasil selamat dengan memegang ranting pohon, tapi Refan tidak sempat menyelamatkan diri,” ungkap Andrian. Setelah terseret arus, Refan dinyatakan hilang hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Minggu pagi (24/11/2024).
Proses Pencarian oleh Tim SAR Gabungan
Tim SAR Gabungan langsung bergerak untuk mencari korban sejak laporan pertama diterima. Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Zajudin, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan sejak Sabtu siang hingga malam hari. Namun, kondisi air sungai yang tinggi dan deras membuat proses pencarian terhambat.
“Arus Sungai Cilamatan sangat deras pada Sabtu malam, sehingga pencarian belum membuahkan hasil,” ujar Udin.
Upaya pencarian dilanjutkan keesokan harinya, Minggu pagi, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD, Damkar, Tagana, Polsek Pagaden, Koramil Pagaden, Basarnas, PMI, relawan, dan warga sekitar. Berkat kerja sama ini, jenazah Refan ditemukan sekitar pukul 09.30 WIB di lokasi yang tidak jauh dari tempat dia dilaporkan hilang.
“Alhamdulillah, air sungai sudah mulai surut pagi tadi, sehingga korban bisa ditemukan,” tambah Udin.
Peringatan bagi Warga di Musim Hujan
Musim hujan membawa risiko meningkatnya debit air sungai yang sering kali sulit diprediksi. Udin mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas berisiko, seperti menyeberangi sungai dengan berenang.
“Tolong jangan nekat menyeberangi sungai dengan cara berenang, terutama di musim hujan. Air sungai bisa naik sewaktu-waktu dengan arus yang deras, dan ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Belasungkawa dan Harapan ke Depan
Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kehati-hatian dalam menghadapi kondisi alam yang tak terduga. Duka mendalam dirasakan oleh keluarga korban dan masyarakat sekitar. Semoga insiden ini menjadi pelajaran berharga untuk menghindari peristiwa serupa di masa mendatang.
Refan telah pergi meninggalkan keluarga dan sahabatnya, namun kisahnya menjadi peringatan bagi kita semua. Mari tingkatkan kewaspadaan dan jaga keselamatan, terutama saat berhadapan dengan kekuatan alam.
sumber : tribun jabar