Wari Maulana Panglima Santri Subang Baru, Majukan Dunia Kepesantrenan – SUARASUBANG. Pada Minggu, 17 November 2024, sebuah momen bersejarah berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Anwar, Wera, Kabupaten Subang. Majelis Kyai Kampung (MKK) resmi dikukuhkan sebagai organisasi masyarakat berbasis keislaman. Pengukuhan ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi dunia pesantren di Subang, tetapi juga membawa angin segar bagi peran santri dalam pembangunan bangsa, khususnya di Subang.
Acara yang penuh makna ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua PCNU Subang, Ketua LS PWI, Ketua FPP Kabupaten Subang, serta alumni-alumni pondok pesantren dari berbagai daerah. Dalam musyawarah yang diprakarsai oleh Tim 9 ini, MKK mempertegas visi dan misinya sebagai wadah strategis bagi santri dan ulama kampung dalam mengembangkan peran keislaman dan kebangsaan.
Pengukuhan Majelis Kyai Kampung: Wadah Baru untuk Santri dan Ulama
Majelis Kyai Kampung (MKK) kini resmi menjadi organisasi masyarakat yang berbasis keislaman. Sebagai organisasi baru, MKK memiliki misi besar untuk memperkuat peran santri dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, dakwah, hingga pembangunan masyarakat yang lebih baik.
Dengan pengukuhan ini, MKK diharapkan mampu menjadi jembatan antara para kyai kampung, pesantren, dan masyarakat umum. Visi ini sejalan dengan cita-cita para pendirinya untuk membangun Subang yang lebih maju melalui nilai-nilai kepesantrenan.
Proses Musyawarah dan Penetapan Panglima Santri
Musyawarah ini juga menjadi saksi terpilihnya Wari Maulana sebagai Panglima Santri Subang. Prosesnya berlangsung dengan penuh hikmah. Awalnya, dua nama diusulkan untuk mengisi posisi strategis tersebut, yakni KH Zainal Mufid dan Wari Maulana.
Namun, KH Zainal Mufid yang akrab disapa Kyai Jejen, menyatakan ketidaksediaannya untuk menjadi Panglima Santri. Meski demikian, ia menerima amanah sebagai Ketua MKK.
“Jadi aklamasi dong. Kyai Jejen tidak bersedia, dan saya bersedia menjadi Panglima Santri,” ujar Wari Maulana dengan penuh semangat setelah musyawarah.
Pernyataan ini menandai penobatan Wari Maulana sebagai Panglima Santri secara aklamasi. Dalam perannya, Wari berkomitmen untuk memperkuat sinergi antara pesantren-pesantren di Subang.
Komitmen Panglima Santri untuk Subang dan Pesantren
Setelah resmi dinobatkan, Wari Maulana menyampaikan komitmennya untuk segera melakukan konsolidasi dengan pesantren-pesantren dan para alumni. Langkah ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan visi dalam membangun Subang melalui nilai-nilai kepesantrenan.
“Saya akan segera konsolidasi ke pesantren-pesantren dan para alumni pesantren. Tujuannya adalah untuk menguatkan eksistensi santri sebagai bagian dari pembangunan bangsa, khususnya di Subang,” tegasnya.
Selain itu, Wari juga menegaskan bahwa santri memiliki peran strategis dalam membangun bangsa. Bukan hanya sebagai individu yang taat agama, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Dukungan dari Tokoh-Tokoh Penting
Kehadiran tokoh-tokoh penting dalam musyawarah ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap MKK. Ketua PCNU Subang, Ketua LS PWI, dan Ketua FPP Kabupaten Subang turut menyampaikan apresiasi atas terbentuknya MKK sebagai organisasi yang mampu mempersatukan ulama kampung dan santri dalam satu visi besar.
Selain itu, dukungan dari para alumni pondok pesantren semakin memperkuat legitimasi MKK sebagai organisasi yang memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Subang.
Visi dan Misi Majelis Kyai Kampung
MKK memiliki beberapa visi besar yang menjadi landasan perjuangannya, yaitu:
- Menguatkan Peran Santri dalam Pembangunan
Santri tidak hanya menjadi individu yang kuat secara spiritual, tetapi juga berkontribusi dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial. - Meningkatkan Sinergi Antar Pesantren
Sebagai organisasi berbasis pesantren, MKK berkomitmen untuk membangun kolaborasi antar pesantren di Subang dan sekitarnya. - Menghidupkan Nilai-Nilai Keislaman di Tengah Masyarakat
MKK ingin menjadi motor penggerak dalam menghidupkan kembali nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin di Subang. - Membangun Subang Berbasis Kepesantrenan
Dengan kekuatan pesantren dan santri, MKK ingin menciptakan Subang yang lebih maju, baik dalam bidang agama maupun pembangunan fisik dan sosial.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan terbentuknya MKK dan penobatan Panglima Santri, harapan besar disematkan kepada organisasi ini. Wari Maulana diharapkan mampu membawa pesantren-pesantren di Subang ke tingkat yang lebih tinggi, baik dalam hal pendidikan maupun pengabdian kepada masyarakat.
Di sisi lain, KH Zainal Mufid sebagai Ketua MKK memiliki peran strategis dalam menentukan arah perjuangan organisasi. Kepemimpinan beliau yang dikenal bijaksana diharapkan mampu memperkuat struktur dan visi organisasi ini.
Majelis Kyai Kampung dan Panglima Santri Subang
Keberadaan Majelis Kyai Kampung (MKK) dan Panglima Santri Subang menjadi bukti bahwa nilai-nilai pesantren masih relevan dalam membangun bangsa. Kolaborasi antara ulama kampung, santri, dan masyarakat umum adalah kunci untuk menciptakan Subang yang lebih baik.
Pengukuhan MKK sebagai organisasi keislaman dan penobatan Panglima Santri menjadi momen penting bagi Subang dan dunia pesantren. Dengan visi besar dan dukungan dari berbagai pihak, MKK siap menjadi motor penggerak perubahan, baik di Subang maupun di dunia kepesantrenan secara umum.
Sebagai masyarakat, mari kita dukung MKK dan peran santri dalam membangun bangsa. Dengan nilai-nilai Islam yang damai dan progresif, masa depan Subang yang lebih baik bukan hanya impian, tetapi tujuan nyata yang bisa diwujudkan bersama