Surat Al-Fatihah, salah satu surat dalam Al-Quran yang turun di kota suci Mekah, memiliki posisi penting dalam ibadah shalat bagi umat Muslim. Hal ini merupakan pandangan mayoritas ulama yang terkuat, sebagaimana yang disampaikan dalam Tafsir Al-Azhar karya Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka.
Dengan tujuh ayat yang mengandung makna mendalam, Surat Al-Fatihah wajib dibaca dalam setiap shalat. Ulama dari mazhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah, dan Al-Hanabilah sepakat bahwa membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun shalat. Dengan demikian, ketika seseorang tidak membaca Surat Al-Fatihah, maka shalatnya dianggap tidak sah menurut pandangan jumhur ulama tersebut.
Pendapat ini merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ubadah bin Shamit RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak sah shalat kecuali dengan membaca ummil-quran (Surat Al-Fatihah).” Hadis serupa juga disampaikan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak sah shalatnya orang yang tanpa membaca Surat Al-Fatihah.”
Surat Al-Fatihah dimulai dengan bacaan Basmalah, yang menurut sebagian ulama merupakan ayat tersendiri yang menandai awal masing-masing surat dalam Al-Quran serta memisahkan satu surat dengan surat lainnya. Namun, ada perbedaan pendapat di antara ulama terkait status Basmalah dalam Surat Al-Fatihah.
Imam Malik dan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa Basmalah bukan bagian dari ayat dalam Surat Al-Fatihah atau surah lainnya dalam Al-Quran. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa dalam shalat, Basmalah tidak perlu dibaca dengan keras.
Sementara itu, Imam Syafi’i dan beberapa ahli qiraah di Mekah dan Kufah berpendapat bahwa Basmalah adalah bagian dari ayat dalam Surat Al-Fatihah, serta pada Surat An-Naml. Oleh karena itu, mereka menganggap bahwa Basmalah harus dibaca dengan suara keras dalam shalat.
Dengan demikian, Surat Al-Fatihah tidak hanya menjadi pengantar utama dalam ibadah shalat bagi umat Muslim, tetapi juga memperlihatkan kompleksitas dan kedalaman pemahaman ulama terkait tata cara ibadah yang benar sesuai dengan ajaran Islam.
Bacaan surat Al Fatihah dalam Arab, Latin dan Artinya
1.Ø¨ÙØ³Ù’م٠اللّٰه٠الرَّØÙ’مٰن٠الرَّØÙيْمÙ
BismillÄhirrahmÄnirrahÄ«m
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
2. اَلْØÙŽÙ…ْد٠لÙلّٰه٠رَبÙÙ‘ الْعٰلَمÙيْنَۙ
Alhamdu lillÄhi rabbil’ÄlamÄ«n
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam
3. الرَّØÙ’مٰن٠الرَّØÙيْمÙÛ™
Ar rahmÄnir rahÄ«m
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
4. مٰلÙك٠يَوْم٠الدÙّيْنÙÛ—
MÄliki yaumid dÄ«n
Pemilik hari pembalasan
5. اÙيَّاكَ Ù†ÙŽØ¹Ù’Ø¨ÙØ¯Ù وَاÙيَّاكَ نَسْتَعÙيْنÙÛ—
IyyÄka na’budu wa iyyÄka nasta’Ä«n
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan
6. اÙهْدÙنَا الصÙّرَاطَ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ³Ù’تَقÙيْمَ
Ihdinas-sirÄtal-mustaqÄ«m
Tunjukanlah kami jalan yang lurus
7.ØµÙØ±ÙŽØ§Ø·ÙŽ Ø§Ù„ÙŽÙ‘Ø°Ùيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهÙمْ Û•Û™ غَيْر٠الْمَغْضÙوْب٠عَلَيْهÙمْ وَلَا الضَّاۤلÙّيْنَ
SirÄtallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magdụbi ‘alaihim wa lad dÄllÄ«n
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Bacaan surat Al Fatihah di atas dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI.
Untuk mendapatkan informasi terbaru dan terlengkap dari kami! Jangan Lupa Follow Akun Sosial Media Kami
Facebook: https://facebook.com/suarasubangterkini
Instagram: https://instagram.com/suarasubang
YouTube: https://www.youtube.com/@suarasubangtv