Suarasubang – Indonesia Siap Impor 22.000 Ton Beras dari Kamboja. Kepala Badan Ketahanan Pangan (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pemerintah berencana untuk mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja guna memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran 1445 Hijriyah, selain mengandalkan produksi dalam negeri. Dia optimis bahwa koreksi harga beras mentah dari Rp8.000 menjadi Rp6.700 per kilogram akan menghasilkan penurunan harga beras selama produksi berjalan sesuai rencana.
Arief juga percaya bahwa pemerintah akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran, termasuk melalui distribusi bantuan pangan. “Sebanyak 22 juta keluarga miskin telah menerima bantuan beras 10 kilogram. Tahun lalu, bantuan diberikan selama tujuh bulan dan tahun ini selama enam bulan,” ujar Arief.
Bantuan pangan, katanya, telah secara tidak langsung memenuhi kebutuhan delapan persen dari total penduduk Indonesia. “Ada juga bazar pangan dengan harga murah. Pak Tito (Menteri Dalam Negeri) dan semua pemerintah daerah menjalankannya,” tambah Arief. Arief juga mengonfirmasi bahwa stok beras di Bulog akan terus dipantau untuk tetap berada di 1,2 juta ton hingga Juni 2024.
“Kami mengutamakan produksi dalam negeri. Untuk ketersediaan Bulog saat ini, itu diproses dari luar negeri, dari Kamboja, total 22.500 (ton),” ujarnya setelah menghadiri pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 18 Maret.
Menurutnya, Bapanas sedang mempersiapkan panen padi pada Maret-April 2024 untuk mendukung ketersediaan stok beras.
Untuk mendapatkan informasi terbaru dan terlengkap dari kami! Jangan Lupa Follow Akun Sosial Media Kami
Facebook: https://facebook.com/suarasubangterkini
Instagram: https://instagram.com/suarasubang
YouTube: https://www.youtube.com/@suarasubangtv