Beranda Berita Nasional Kedelai Sempat Langka dan Mahal, Pedagang Tahu di Kota Banjar Kelimpungan

Kedelai Sempat Langka dan Mahal, Pedagang Tahu di Kota Banjar Kelimpungan

Kedelai-Sempat-Langka-dan-Mahal-Pedagang-Tahu-di-Kota-Banjar-Kelimpungan.jpg

harapanrakyat.com,- Kacang kedelai impor di Kota Banjar, Jawa Barat, sempat terjadi kelangkaan dan harganya pun mahal di tingkat pasar. Bahkan, harga kedelai di tingkat eceran sempat menyentuh Rp 13 ribu per kilogram.

Imbasnya, sejumlah pengrajin tahu di Kota Banjar pun sempat kelabakan, mencari pasokan bahan baku produksi tahu dan tempe tersebut.

Pengrajin Tahu, Enceng Rahmat (30) mengatakan, kelangkaan kedelai di tingkat pasar sempat terjadi tiga hari yang lalu. Harganya juga mengalami kenaikan cukup tinggi, mencapai Rp 13 ribu per kilogram.

Ia mengakui, bahwa sejumlah pedagang sempat kelabakan mencari pasokan kedelai. Pasalnya, stok di pasar hampir semua tidak tersedia. Kalaupun ada juga terbatas.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Namun untuk sekarang kedelai yang sempat langka dan mahal sudah mulai tersedia dan harganya pun turun.

Enceng mengatakan, bahwa harga kedelai saat ini sudah turun dari semula Rp 13 ribu sekarang menjadi Rp 12.200 per kilogram.

“Kemarin tiga hari yang lalu memang ada kenaikan. Barangnya juga langka, tapi sekarang sudah mulai normal,” kata Enceng kepada harapanrakyat.com, Sabtu (30/12/2023).

Lanjutnya menyebutkan, meski sempat terjadi kelangkaan barang dan harga kedelai juga naik, tetapi untuk harga jual tahu sampai sekarang masih tetap. Tidak ada kenaikan harga dan para pengrajin masih bisa produksi.

“Kemarin memang sempat susah nyari barang, tapi itu kita masih bisa produksi. Masih kebagian nyari sana-sini. Sekarang sudah normal,” ujarnya.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Kedelai Sempat Langka dan Mahal, Ini Kata Dinas KUKMP Kota Banjar

Pengrajin lainnya, Aceng mengatakan, harga kedelai sekarang ini memang sudah turun menjadi Rp 12.200 per kilogram. Tetapi untuk ketersediaan barang terutama kedelai merek bola, sementara ini masih langka.

Meski ada merek kedelai yang lain untuk alternatif, namun menurutnya hasilnya kurang maksimal. Walaupun begitu, saat ini untuk proses produksi masih tetap berjalan.

“Kalau barang mah ada, cuma nggak bisa beli banyak. Dibagi-bagi supaya semua kebagian, karena yang penting masih bisa produksi. Tapi memang nggak bisa beli banyak,” katanya.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Terpisah, Kepala Dinas KUKMP Kota Banjar, Sri Sobariah, mengklaim bahwa harga kedelai di tingkat pasar selama bulan November ini masih stabil.

“Harga di tingkat eceran Rp 15 ribu per kilogram,” katanya.

Sementara kedelai yang sempat langka dan mahal, pihaknya mengklaim, bahwa berdasarkan hasil pemantauan Dinas KUKMP lakukan, tidak terjadi kelangkaan barang bahan baku tahu dan tempe tempe tersebut.

“Harga eceran kedelai dari bulan November stabil di harga 15.000 per kilogram. Hasil pantauan sampai dengan minggu ini masih aman. Belum ada kelangkaan,” jelasnya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)