harapanrakyat.com,- Modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat kembali muncul melalui chat WhatsApp. Setelah sebelumnya ada yang mengaku Kapolsek Banjarsari, kini muncul mengaku Sekda Ciamis.
Dalam modus tersebut, penipu menyasar para Guru, Kepala TK, TPA, dan MDTA di wilayah Banjarsari.
Sementara itu, dalam pesan yang masuk itu berisi Sekda Ciamis bakal memberikan bantuan untuk lembaga pendidikan.
Isi Pesan Modus Penipuan Mengaku Sekda Ciamis
Sebelum menyampaikan modus penipuannya, calon korban mendapat pesan berupa pertanyaan siapa penerima pesan tersebut. Setelah mendapat jawaban, penipu pun langsung mengirimkan pesan seperti ini:
“Ini saya mau menyampaikan bahwa ada bantuan donasi untuk AL HASANAH,” tulis penipu.
Kemudian calon korban pun menjawab, “Oh iya maaf dengan bapak dari mana ya,” balas calon korban.
Lalu, penipu pun kembali menjawab, “Bisa dibantu mengirimkan nomor rekeningnya Al Hasanah, Saya Bapak H. Tatang, Sekda Kabupaten Ciamis,” tulisnya.
“Saya amanahkan sebagian donasi tersebut untuk Panti Asuhan Al-Barokah.
Tolong saya dibantu pak untuk menyalurkan amanah donasi kepada Panti Asuhan Al-Barokah,” tulisnya lagi.
“Untuk AL HASANAH Sebesar Rp. 10.000.000, untuk PANTI ASUHAN AL – BAROKAH sebesar Rp. 8.000.000. Mohon dibantu pak untuk menghubungi pengurus Panti Asuhan Al-Barokah karena dari tadi saya coba hubungi masih belum bisa terhubung. Ini saya kirimkan nomor kontak WA pengurus panti asuhan Pak Akbar Rudiansyah.
Tolong saya dibantu untuk menghubungi pengurus panti pak, dan disampaikan amanah dari saya jika sudah bisa terhubung tolong konfirmasi dengan kami terimakasih,” tulis penipu dalam chatnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Banjarsari AKP Dian Rosdiana mengimbau masyarakat agar perlu waspada ketika mendapat pesan seperti itu. Apalagi mengatasnamakan pejabat atau siapapun.
“Para pelaku ini akan melakukan aksinya berbagai cara. Jadi kami harap semua masyarakat agar jangan merespon chat yang nomornya tidak tersimpan dalam kontak, apalagi ketika sudah meminta sesuatu, baik itu transfer pulsa apalagi transfer uang,” katanya Jumat (29/12/2023).
Menurut Dian, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama para kepala desa terkait adanya chat modus penipuan.
“Kita akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama para kades. Pasalnya, modus ini kini tengah meresahkan. Hari kemarin mengatasnamakan saya, lalu sekarang mengatasnamakan Sekda, makanya ini perlu kita sikapi,” terangnya. (Suherman/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)