Beranda Berita Nasional DLH Kota Cimahi Akui Kesadaran Masyarakat Pilah Sampah Belum Optimal

DLH Kota Cimahi Akui Kesadaran Masyarakat Pilah Sampah Belum Optimal

Kepala-DLH-Kota-Cimahi-Chanifah-Listyarini.jpg

harapanrakyat.com – Pemerintah Kota Cimahi, Jawa Barat, belum bisa menerapkan larangan pembuangan sampah organik ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Sarimukti, Bandung Barat. Pasalnya, hingga saat ini sosialisasi pemilahan sampah di Cimahi belum optimal.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, akibat masih minimnya kesadaran masyarakat itu menyebabkan produksi sampahnya masih besar.

“Jika hanya sampah anorganik yang boleh diangkut ke TPA Sarimukti mulai Januari 2024, jelas kami belum siap. Masih butuh beberapa waktu untuk memperbaiki pengelolaan sampah di Kota Cimahi,” kata Chanifah, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga : Pemkot Bandung Resmi Cabut Darurat Sampah

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Sebenarnya, lanjut Chanifah, mulai Januari 2024, TPA Sarimukti hanya dapat menampung 50 persen dari keseluruhan total sampah residu atau sampah daur ulang. Sedangkan untuk sampah organik akan ada larangan pembuangan. Terlebih ada pembatasan ritase pengangkutan sampah Bandung Raya.

“Kalau ritase (jumlah capaian armada dalam pengiriman material antar lokasi) yang dibatasi, Insyaallah kami masih bisa dan siap mengatasi,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kendala ketika mengikuti kebijakan tersebut. Di antaranya, dengan cara memilah sampah yang saat ini belum optimal sepenuhnya di Kota Cimahi.

Bahkan, kata Chanifah, pemilahan sampah di tingkat sumbernya, sudah mulai mengendur. Lalu pemilahan di Tempat Penampungan Sementara (TPS), juga belum mampu memilah seluruh timbulan sampah di Cimahi.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

DLH Klaim Jumlah Produksi Sampah di Kota Cimahi Berkurang

Chanifah  juga memberi penjelasan jika produksi sampah setiap harinya mencapai rata-rata 226 ton. Menurutnya, dari total timbulan volume sampah tersebut hanya 120 ton per hari yang bisa terangkut ke TPA Sarimukti.

“Sebenarnya jumlah sampah di Cimahi jauh berkurang dari jumlah sebelumnya. Sampah sisanya kita kelola seperti pada pengolahan sampah dengan komposting dan maggotisasi untuk sampah yang organik. Sementara untuk sampah anorganik yang punya high value, masyarakat menjualnya, baik ke pemulung atau ke bank sampah,” katanya.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Baca Juga : Kelola Sampah Kota Cimahi, TPS Santiong Jadi Andalan

Chanifah juga menegaskan, jika pihaknya tetap akan mengoptimalkan pemilahan dan pengolahan sampah dari rumah. Hal itu agar dapat terus menekan volume sampah ke TPA Sarimukti. Karenanya ia akan mendorong masyarakat untuk dapat membuat bank sampah di masing-masing RW.

“Setiap RW harus memiliki bank sampah. Ini penting karena dapat mengurangi sampah anorganik di Kota Cimahi yang high value jadi bisa kita kelola. Sehingga, hanya tinggal sampah residu yang kita buang ke TPA,” tuturnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)