harapanrakyat.com,- Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani melonjak naik. Melejitnya harga menyebabkan penggilingan padi di Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tidak bisa memasok beras.
Aleh, pemilik penggilingan padi di Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, mengatakan, saat ini harga GKP di tingkat petani sudah mencapai Rp 8.000 per kilogram, atau naik 60 persen dari HPP yang ditetapkan.
Aleh menyebutkan, penyebab mahalnya harga gabah kering panen akibat dampak kondisi cuaca extrim atau kemarau panjang. Sehingga banyak petani yang enggan menjualnya sebelum menanam atau memasuki masa panen.
Baca Juga: Harga Gabah Kering di Ciamis Anjlok, Petani Merugi
Jauh sebelumnya para petani selalu menjual padi hasil panennya. Tapi sekarang para petani banyak yang tidak mau menjualnya meskipun harga gabah kering sedang mahal,” katanya, Minggu (17/12/2023).
Sementara itu, Holis, salah seorang petani mengatakan, meski harga jual gabah kering giling melambung tinggi, ia tidak mau menjualnya. Sebab tidak dapat dipastikan kapan bisa memulai masa tanam.
“Ya, dengan kondisi yang belum bisa dipastikan, lebih baik padi hasil panen saya simpan saja,” ungkap Holis.
Menurutnya, kenaikan harga jual gabah kering memang membuat petani senang. Namun, kenaikannya pun harus wajar. Sehingga ada keseimbangan harga, dan dapat terbangun baik untuk produsen maupun untuk tingkat konsumen. (Dji/R3/HR-Online/Editor: Eva)