Beranda Berita Nasional Ijazah SMA Ditahan Beberapa Tahun Kini Ditebus, Warga Depok Menangis di Depan...

Ijazah SMA Ditahan Beberapa Tahun Kini Ditebus, Warga Depok Menangis di Depan Idris Sandiya

Ijazah-SMA-Ditahan.jpeg

harapanrakyat.com,- Dua warga Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Radja Effendy dan Raoul Alfath kini dapat berbahagia. Ijazah SMA keduanya yang sempat tertahan 6 tahun dan 3 tahun kini sudah ditebus dan dibawa pulang.

Sejak dinyatakan resmi lulus SMA pada tahun 2018 dan tahun 2020, Radja dan Raoul harus kecewa dengan pulang tanpa membawa ijazahnya. Alasannya keduanya masih memiliki beberapa kewajiban yang harus dipenuhi kepada pihak sekolah.

“Tentunya sangat sedih. Harusnya senang saat lulus tapi tidak menerima ijazah karena ada tunggakan bayar sekolah. Orang tua kerjanya tukang parkir jadi tidak mungkin memaksa,” ujar Effendy, Minggu (17/12/2023).

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Hal senada diungkapkan Raoul yang juga turut sedih ketika saat lulus SMA tapi tidak dapat ijazah. Beruntung ia kini bisa bekerja di tempat percetakan meski baru dua Minggu.

“Lulus sekolah juga sudah bagus. Mana mungkin saya memaksa orang tua yang kerjanya jadi penjaga pintu rumah untuk bayar ke sekolah. Setiap hari saya melamar kerja, sekarang sudah dapat di percetakan tanpa ijazah,” ungkapnya.

Effendy dan Raoul kini merasa terharu ketika calon anggota DPR RI Idris Sandiya datang ke rumah mereka memberikan bantuan. Caleg nomor urut 1 dari Partai Nasdem ini membantu keduanya menebus ijazah yang ditahan pihak sekolah.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

“Tidak menyangka kedatangan tamu penting sekaligus membawa kabar gembira. Saya mengucapkan terima kasih atas nama pribadi, orang tua dan masyarakat kecil kepada pak Idris yang telah peduli kepada kami. Semoga Allah SWT membukakan pintu kemudahan,” ujar Raoul.

Kata Idris Sandiya soal Ijazah SMA yang Ditahan

Sementara itu, Caleg DPR RI Idris Sandiya yang juga merupakan pengusaha ini mengaku bantuan tersebut adalah panggilan jiwa. Selain itu, Idris ingin memberikan pengajaran terhadap anak dan keluarga untuk mempunya kepedulian sosial dan kepekaan.

Sebagai Caleg DPR RI, Idris pun mengaku membutuhkan dukungan suara. Meski demikian, ia maju sebagai caleg supaya dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Baca Juga: Itenas Bandung Tingkatkan Daya Saing di Tengah Kemajuan Kecerdasan Buatan

“Jadi mohon bukan hanya mendukung namun juga mengawal saja, supaya tidak melenceng dan berada dalam jalur yang benar. Kalau untuk pribadi dan keluarga saya rasa sudah cukup dan tak perlu korupsi,” jelasnya.

Idris menyebut, kisah Effendy dan Raoul itu harus ya jadi cerminan untuk semua. Ternyata masih banyak orang yang perlu bantuan. Ketika uang negara tidak dikorupsi, menurutnya tidak perlua ada siswa yang nunggak membayar sekolah dan ijazah ditahan. Tapi negasa harus hadir. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)