harapanrakyat.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sekitar 1.700 kejadian bencana alam sepanjang tahun 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan mengatakan mayoritas kejadian bencana merupakan angin puting beliung dan tanah longsor.
“Untuk November kemarin ada 140 kejadian bencana alam. Paling dominan itu , angin puting beliung lalu longsor,” ungkapnya di Kota Bandung, di Kota Bandung, Jumat (8/12/2023).
Baca Juga : Jawa Barat Tetapkan Status Siaga Bencana Hingga Mei 2024, Waspadai Kejadian Ini!
Berdasarkan pantauan BPBD Jabar, terdapat sejumlah wilayah di Jawa Barat yang masuk kategori rawan terjadinya bencana alam, terutama di musim penghujan saat ini.
Ia menerangkan untuk jumlah kejadian bencana alam paling banyak Kabupaten Bogor. Mengingat daerah luas dan penduduk yang padat. Faktor lainnya yaitu terjadinya musim hujan hampir sepanjang tahun.
“Kemudian selanjutnya Kabupaten Cianjur dan Garut Selatan. Tetapi kalau memasuki musim hujan, biasanya daerah Pantura (Pantai Utara) Jabar itu banjir,” ujarnya.
Dani menjelaskan, menghadapi terjadinya potensi bencana alam ini, pihaknya menyiagakan seluruh petugas BPBD baik dari Provinsi Jawa Barat maupun kabupaten dan kota.
“Jadi ada sekitar 50 hingga 100 petugas untuk BPBD-nya saja. Kami juga bekerjasama dengan TNI, Polri, kewilayahan, PMI dan beberapa instansi lainnya,” katanya.
Lebih jauh, BPBD Jabar sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) siaga darurat bencana yang ditujukan kepada seluruh kabupaten dan kota.
Baca Juga : Pemprov Jawa Barat Upayakan Penambahan BTT Bencana 2024
“Kami sudah terbitkan SK siaga darurat bencana hidrometeorologi, serta sudah melaksanakan rapat koordinasi kesiapsiagaan bulan lalu. Kemudian apel siaga kebencanaan juga sudah kita lakukan,” ucapnya.
Sebagai informasi, dalam menghadapi terjadinya potensi bencana alam ini Pemprov Jawa Barat telah menganggarkan sebesar Rp 400 miliar yang diambil dalam Belanja Tidak Terduga tahun 2023. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)