harapanrakyat.com – Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, menargetkan prevalensi stunting (tengkes) pada 2023 sebesar 17 persen. Pemkot Bandung mencatat, saat ini jumlah balita di Kota Bandung mencapai 106 ribu.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, Pemkot Bandung terus menggenjot menurunkan stunting. Salah satu upaya menekan kasus ini dengan cara menggulirkan beberapa program pemerintah dalam mengatasi stunting.
“Untuk mengatasi stunting ini, kami sudah menggulirkan beberapa program. Di antaranya, program Tanginas dan Pangersa. Kami akan terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting,” ungkap Bambang di Kota Bandung, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga : Tangani Stunting, Empat Hal Ini Jadi Fokus Pemkot Bandung
Ia menjelaskan, program Tanginas ini merupakan salah satu upaya tanggap Pemkot Bandung mengatasi kasus tengkes dengan pangan aman dan sehat. Selain itu, lanjut ia, pemerintah juga menggulirkan program Pangersa atau program pangan untuk daerah rentan rawan stunting.
Bambang menegaskan, beberapa program tersebut menjadi upaya Pemkot Bandung dalam menekan angka prevalensi stunting.
Upaya lainnya, kata Bambang, yaitu dengan mengoptimalisasi peran Posyandu. Pemeriksaan balita di Posyandu secara rutin, lanjut ia, dapat memonitoring perkembangan balita.
“Menurunkan angka stunting di Kota Bandung membutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk peran aktif masyarakat,” tuturnya.
Ajak Warga Turunkan Prevalensi Stunting di Kota Bandung
Nutrisionis UPTD Puskesmas Sukasari, Arriska Amalia mengatakan, salah satu posyandu yang rutin berkegiatan yaitu Posyandu Sakura 01 Kelurahan Sukarasa, Kota Bandung. Ia mengklaim, partisipasi masyarakat di Sukarasa ini tinggi.
Ia mengatakan, berdasarkan data Agustus 2023, di wilayah Kelurahan Sukarasa tercatat sekitar 6 persen yang berisiko stunting. Untuk itu, pihaknya terus berupaya menekan angka prevalensi stunting di salah satu kelurahan di Kota Bandung itu.
Menurutnya, pencatatan manual dianalisis kembali menggunakan aplikasi e-penting. Hal itu sebagai deteksi awal menghindari stunting.
Baca Juga : Atasi Potensi Stunting, KWT di Cimahi Inovasi Olah Makanan Berbahan Pakcoy
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi terkait penyuluhan stunting hingga pemberian makanan tambahan terhadap balita di Kelurahan Sukarasa Kota Bandung.
“Setiap bulan penyuluhan stunting, pemberian makanan tambahan balita, juga sosialisasi soal PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Kami mengajak semua lapisan masyarakat bersama-sama menekan angka prevalensi stunting di Kota Bandung,” ungkapnya. (Ecep/R13/HR Online)