Beranda Berita Nasional Tekan Kasus DBD di Jawa Barat, Pemprov Dukung Metode Wolbachia

Tekan Kasus DBD di Jawa Barat, Pemprov Dukung Metode Wolbachia

kasus-DBD-dinkes.jpeg

harapanrakyat.com – Mencegah tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat, Pemprov Jabar mendukung penerapan metode Wolbachia. Saat ini, Kementerian Kesehatan sedang mengembangkan dan melakukan uji klinis metode ini.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengimbau warga agar tidak terlalu reaktif terkait upaya pencegahan kasus DBD melalui metode Wolbachia ini.

Ia menegaskan, Kementerian Kesehatan tentunya sudah melakukan serangkaian uji klinis ilmiah sebelum memutuskan menjalankan metode ini. Bey mengharapkan, melalui penerapan metode Wolbachia ini dapat memberantas kasus DBD.

Baca Juga : Kasus DBD di Ciamis Mengalami Penurunan, Ini Rinciannya!

“Itu kan (metode Wolbachia) jadi upaya mencegah kasus DBD. Kementerian Kesehatan sudah mengujinya dan sebetulnya baik. Kita jangan terlalu reaktif (atas kritikan),” ujar Bey Machmudin, Kamis (23/11/2023).

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ia meyakini, Kementerian Kesehatan menerapkan metode Wolbachia untuk menekan kasus DBD ini, tentu ada keuntungannya bagi masyarakat. Ia juga meyakini, jika ujicoba oleh Kementerian Kesehatan itu aman bagi masyarakat.

Karena itu menurut Bey, sosialisasi penerapan metode Wolbachia untuk menekan kasus DBD ini perlu diperluas. Terutama di daerah yang menjadi sasaran uji coba. Sehingga, kata Bey, masyarakat bisa menerima metode Wolbachia untuk menangkal kasus DBD.

Sebagai Informasi, Wolbachia merupakan bakteri yang bisa tumbuh di tubuh serangga kecuali nyamuk aedes aegypti.

Melalui serangkaian percobaan, peneliti dunia berhasil memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam tubuh nyamuk aedes aegypti. Bakteri Wolbachia dapat mencegah replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk. 

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Sehingga, apabila nyamuk aedes aegypti menghisap darah manusia mengandung virus dengue, maka akan resisten dan tidak akan menyebarkan ke dalam tubuh manusia yang lain. Bakteri Wolbachia bisa ditransfer melalui telur dan aman untuk manusia.

Apabila nyamuk betina berwolbachia kawin dengan jantan tak berwolbachia, maka seluruh telurnya akan berwolbachia.

Jika nyamuk jantan berwolcahia kawin dengan betina tak berwolbachia, maka telurnya tak akan menetas. Jika jantan dan betina berwolbachia kawin, maka keturunannya akan berwolbachia. 

Kasus DBD di Jawa Barat, Kota Bandung Penyumbang Terbanyak

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyebar nyamuk wolbachia di lima kota Indonesia, mulai dari Jakarta Barat, Semarang, Bontang, Kupang, hingga Kota Bandung.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Baca Juga : Muncul Kasus DBD, PKM Pamarican Ciamis Gerak Cepat Fogging Dusun Cibenda

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan, Kementerian Kesehatan agar berhati-hati dengan penggunaan metode wolbachia untuk mencegah DBD, karena berpotensi membentuk mutasi baru.  

Jawa Barat, masih menghadapi ancaman kasus DBD dan menjadi tantangan Pemprov Jabar dan kabupaten/kota untuk dapat menanggulanginya. Dinas Kesehatan mencatat, dari Januari – Juni 2023 ada 7.512 kasus DBD di Jawa Barat, 49 di antaranya meninggal dunia.

Kota Bandung penyumbang kasus DBD terbanyak di Jawa Barat dengan 1.021 kasus. Sedangkan yang paling sedikit Kota Banjar 20 kasus. (Ecep/R13/HR Online)