suarasubang.com – PT DAHANA dan Permodalan Nasional Madani kembali berkolaborasi untuk memberdayakan perempuan petani hutan yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Tangkalna Lestari.
Pemberdayaan yang dilakukan oleh dua perusahaan negara tersebut berupa Pelatihan Proses Budidaya Tumpang Sari yang dilaksanakan di Saung Kopi DAHANA, Subang, Kamis, 16 November 2023.
SM Legal dan Komunikasi Perusahaan DAHANA, Juli Jajuli menyampaikan bahwa kegiatan pemberdayaan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap perkembangan dan kemajuan masyarakat sekitar, khususnya perempuan petani hutan yang selama ini jarang mendapatkan bantuan.
“Melalui program ini, kami berusaha mendorong pemberdayaan perempuan KTH untuk melakukan budidaya tanaman sayuran, cabe rawit, kopi, melon, bayam, sereh, dan lain sebagainya, dengan harapan kegiatan tersebut dapat membantu peningkatan ekonomi rumah tangga sekaligus membentuk ketahanan pangan di level keluarga,” ujar Juli Jajuli.
Acara kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari program Urban Agro yang diinisiasi oleh DAHANA dan PNM pada awal tahun lalu.
Nantinya, para petani perempuan dapat melakukan penanaman tumpang sari di sela-sela pohon kopi yang telah ditanam oleh KTH Tangkalna Lestari.
Bagi DAHANA, kegiatan ini merupakan bentuk implementasi pilar lingkungan dari Tujuan Program Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), melalui program agroforestri diharapkan lahan hutan yang dimiliki DAHANA tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan namun juga bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu, Ketua PNM Cabang Subang-Purwakarta, Jimi Firmansyah menyampaikan bahwa pihaknya berterima kasih kepada DAHANA yang telah turun tangan berkolaborasi untuk membantu memfasilitasi kelompok tani hutan binaan PNM, dengan kolaborasi, Jimi juga berharap kedua perusahaan negara tersebut dapat meningkatkan ekonomi perempuan petani hutan.
“Kegiatan kolaborasi penanaman sayuran ini dipersembahkan untuk peningkatan penghasilan ekonomi keluarga, terutama keluarga petani hutan yang selama ini tidak tersentuh. Kami berharap dengan program ini para petani mendapat penghasilan tambahan dari hasil budidaya sayuran semusim sambil menunggu panen kopi.,” ungkap Jimi.