Curug Situhiang adalah salah satu objek wisata yang menawarkan keindahan alam di Desa Kulur, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kini, tempat wisata tersebut menjadi curug mati karena aliran air terjunnya sudah tidak ada.
Dalam beberapa tahun ke belakang, Curug Situhiang sempat menarik perhatian pelancong berkat dinding air terjun yang berbentuk balok-balok vertikal yang disebut Columnar Joint. Meskipun volume airnya tidak besar, namun aliran air yang mengikuti celah-celah di antara balok-balok tersebut terlihat sangat indah.
Kondisi tempat yang masih sangat asri dan belum tercemar turut menjadi daya tarik bagi pelancong yang suka petualangan menantang. Namun, Curug Situhiang kini tak lagi seindah dulu karena kondisinya yang sudah berubah.
Baca Juga: Tiga Rute Penerbangan Favorit Penumpang BIJB Kertajati
Mengapa Curug Situhiang Majalengka Tak Lagi Dikunjungi?
Ada banyak faktor yang menyebabkan Curug Situhiang kehilangan daya tariknya. Musim kemarau berkepanjangan menjadi penyebab utama atas hilangnya Columnar Joint, yang pernah menjadikan objek wisata ini menonjol dari curug-curug lain.
Dalam ulasan di Google Map, sejumlah pengunjung mengeluhkan kondisi Curug Situhiang yang airnya tidak lagi mengalir.
“Udah ngga ada aliran airnya. Menurut warga setempat udah lama curugnya mati suri,” tulis ER Tika, sebulan lalu.
Sementara Casri Nurlela menginformasikan, Curug Situhiang sudah tidak ramah dikunjungi, bahkan sudah tidak dijaga.
“Awalnya saya juga gak tau bahwa curugnya sudah tidak terawat lagi, eh ketika saya mau nyampe warga bilang curugnya dah tidak terawat,” tulis Casri Nurlela, 4 tahun lalu.
Perlu ada upaya pelestarian dan perhatian serius untuk mengembalikan Curug Situhiang Majalengka seperti dulu. Dengan pengelolaan yang tepat seperti penambahan sarana dan prasarana memadai, bukan tidak mungkin curug ini akan hidup kembali saat musim hujan tiba.
Jalur Trekking yang Ekstrim
Selain faktor kekeringan, tantangan wisatawan dalam menempuh perjalanan yang kurang memenuhi standar keamanan juga turut menjadi penyebab sepinya Curug SItuhiang Majalengka.
Untuk bisa sampai ke lokasi, minimal wisatawan harus menggunakan mobil jenis offroad karena harus melewati medan yang sulit dan menantang. Apabila menggunakan kendaraan roda dua, wisatawan perlu ekstra hati-hati karena terdapat jurang baik di sisi kanan maupun kiri.
Namun, wisatawan bisa memilih rute yang lebih aman dengan menyimpan kendaraan di area parkir yang lebih jauh dari spot air terjun. Perjalanan akan sangat melelahkan dengan memanjat dinding tebing, kemudian jalur berikutnya penuh dengan lumpur yang licin.
Baca Juga: Restoran Seafood di Majalengka yang Menggugah Selera
Tips Berkunjung dan Imbauan
Bagi Anda yang penasaran dengan keunikan Columnar Joint-nya Situhiyang, disarankan menunggu waktu yang tepat untuk berkunjung, misalnya ketika debit air sudah stabil. Persiapan fisik dan kendaraan yang prima juga menjadi syarat tambahan mengingat kondisi jalannya yang brutal.
Curug Situhiang Majalengka adalah hidden gen yang memiliki potensi besar dengan keunikan air terjunnya di masa lalu. Dengan upaya pelestarian serta penambahan sarana dan prasarana memadai, air terjun ini akan kembali ramai pengunjung terutama kalangan pecinta alam. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)