Beranda Berita Nasional Kasus Dugaan Penggelapan Tabungan Siswa, Kepsek SDN 1 Kertajaya Ciamis Kebingungan, Kok...

Kasus Dugaan Penggelapan Tabungan Siswa, Kepsek SDN 1 Kertajaya Ciamis Kebingungan, Kok Bisa?

Kasus-Penggelapan-Tabungan-Siswa.jpg

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan penggelapan tabungan siswa di SDN 1 Kertajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat makin rumit. Pasalnya, ketiga oknum guru yang menilap itu tengah menghadapi berbagai masalah. 

Sementara itu, pihak sekolah kebingungan dengan kondisi ketiga guru itu lantaran desakan orang tua siswa agar mengembalikan uangnya. 

Berdasarkan informasi, Guru YS kabarnya bakal pensiun pada 1 Desember 2023 mendatang. Sementara EM tengah menjalani perawatan di RS karena sakit sekitar 1 bulan. 

Baca juga: Terkait Dugaan Penggelapan Tabungan Siswa di Ciamis, Kepsek Ungkap Uang yang Ditilap Guru

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Adapun SR yang merupakan Guru honorer sudah tidak lagi mengajar dan kini berada di halamannya. 

Kepsek SDN 1 Kertajaya Kebingungan

Kepala SDN 1 Kertajaya Elan Suherlan mengaku kebingungan atas kasus ini. Pasalnya, pihaknya melihat kondisi ketiga oknum guru tersebut.

“Kita bingung soal ini. Ibu YS sebenarnya sudah beberapa kali membuat perjanjian untuk melunasi tabungan. Bahkan sempat menjaminkan sebidang tanah milik orang tuanya,” terang Elan, Senin (13/11/23). 

Namun, saat pihaknya mendatangi orang tua YS malah tidak tahu. Sehingga orang tuanya pun mempertahankan tanahnya yang jadi jaminan anaknya itu. 

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

“Akhirnya pun kita mentok,” ujar Elan. 

Selain itu, YS hampir setiap pagi masuk ke semua kelas untuk menarik tabungan dari siswa. YS juga langsung melaporkan jumlah uang yang terkumpul ke bagian TU. 

“Misalnya hari ini dapat Rp 100 ribu, langsung melaporkan ke TU. Hanya saja yang menyimpan uangnya itu YS,” imbuhnya. 

Baca juga: Uang Tabungan Siswa SD di Lakbok Ciamis Diduga Digelapkan, Ortu Lapor Polisi

Sementara untuk EM, menurutnya tidak terlalu sulit karena uang yang ia pakai sekitar Rp 4 jutaan. Namun sayangnya kondisinya sedang tidak memungkinkan, yakni berada di RS.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

“Nah, kalau SR sudah tidak mengajar di sini,” terangnya.

Meski begitu, Elan mengaku tidak begitu paham betul soal penggelapan uang tabungan siswa itu, walaupun ia sendiri sudah menjabat selama 7 tahun di sekolah tersebut. 

“Terus terang saya tidak begitu tahu bisa sampai sebesar ini uang tabungan yang mereka pakai. Mungkin ini kelemahan saya,” kata Elan. (Suherman/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)