harapanrakyat.com,- Anies Baswedan, bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan, menjanjikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Pengumuman ini disampaikan secara resmi melalui akun media sosial pribadinya, dikutip suara.com, Minggu (12/11/2023).
“KPR untuk semua. Siapa di antara kita yang berjuang untuk mendapatkan KPR? Meskipun singkatannya adalah Kredit Pemilikan Rumah, namun sulitnya mendapatkan KPR seringkali membuat orang menyebutnya sebagai Kapan Punya Rumah,” tulis Anies.
Menurut Anies, melalui upaya kolektif, maka KPR yang semula hanya menjadi Kapan Punya Rumah, kini dapat menjadi kenyataan untuk setiap keluarga. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan tekadnya untuk memastikan agar KPR terjangkau oleh pekerja formal maupun informal.
“Semua orang berhak mendapatkan KPR, baik yang bekerja secara formal maupun informal. Langkah-langkah mencakup sinkronisasi kebijakan suku bunga, pemberian insentif pajak, serta kerjasama dalam penyediaan lahan antara pemerintah dan pengembang,” sambung Anies Baswedan.
Baca juga: Anies Baswedan Tegaskan, Indonesia Butuh Perubahan dan Keadilan
Tawarkan KPR Terjangkau,Program DP 0 Persen Anies Jadi Sorotan
Cuitan Anies tentang KPR terjangkau ini, langsung dikaitkan dengan program-programnya ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, terutama janji memberikan rumah dengan DP 0 persen. Namun, bagaimana perkembangan program rumah DP 0 persen tersebut?
Pada akhir tahun 2022, penjualan hunian terjangkau masih jauh dari target yang telah ditetapkan. Awalnya, Anies menargetkan penjualan mencapai 250 ribu unit.
Meskipun begitu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko, menyatakan bahwa hingga tanggal 4 Februari 2022, rumah DP 0 persen baru berhasil dibangun sebanyak 967 unit. Dari total hunian yang ada, hanya 885 unit yang telah berhasil terjual.
Realisasi proyek ini masih mengecewakan karena penjualan yang rendah dan kendala-kendala dalam proses pembangunannya.
Bahkan, Anies terpaksa mencopot Kepala Dinas Perumahan, Kelik Indriyanto. Sebagai respons, target pembuatan hunian direvisi dari 232.214 unit menjadi 10.460 unit dalam rancangan perubahan RPJMD.
Saat ini, penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melakukan perubahan nomenklatur program rumah DP 0 rupiah menjadi “Hunian Terjangkau Milik”.
Heru Budi menegaskan, perubahan dilakukan untuk memperjelas bahwa program tersebut tidak hanya memberikan bantuan DP saja. Melainkan, mencakup pembiayaan keseluruhan untuk satu unit hunian. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah memiliki rumah sendiri melalui program KPR yang terjangkau.